Hadits adalah sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur'an. Dalam hal ini, yang bisa digunakan sebagai dalil atau hujjah adalah hadits maqbul (diterima) dan umumnya termuat dalam kitab hadits shahih.
Disebutkan dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Abu Achmadi dan Sungarso, munculnya ulama-ulama penyusun hadits shahih terjadi pada masa Dinasti Abbasiyah. Hal ini dipelopori oleh Imam Bukhari dan muridnya, Imam Muslim.
Keduanya menulis hadits shahih yang termuat dalam Kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Selain Imam Bukhari dan Muslim, imam hadits lainnya adalah Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah yang masing-masing menyusun kitab sunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam kitab hadits tersebut terkenal dengan sebutan Al-Kutub As-Sittah atau Kutubus Sittah. Kitab-kitab inilah yang kemudian dijadikan hujjah para ulama. Berikut selengkapnya.
6 Kitab Hadits Kualitas Shahih dan Pengarangnya
Merujuk Al-Kutub As-Sittah: Karakteristik, Metode, dan Sistematika Penulisnya karya Umma Farida dan arsip detikHikmah, berikut enam kitab hadits shahih yang termasuk dalam Kutubus Sittah.
1. Shahih Bukhari
Kitab Shahih Bukhari atau Al-Jami' As-Shahih Al-Bukhari adalah kitab hadits yang ditulis oleh Imam al-Bukhari. Kitab ini memiliki nama lengkap al-Jami' al-Musnad as-Shahih al-Mukhtasar min Umur Rasulillah Sallallahu 'Alaihi wa Sallam wa Sunanih wa Ayyamih.
Shahih Bukhari memuat hadits-hadits shahih tentang hukum, keutamaan amal, etika pergaulan, sejarah, dan berita tentang kejadian-kejadian di masa mendatang. Kitab ini memuat 7.275 hadits dari sekitar 100.000 buah hadits yang diakuinya shahih.
Imam Bukhari lahir di Bukhara pada Jumat, 13 Syawal 194 H dengan nama lengkap Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari. Ia mulai mempelajari hadits sejak usia 10 tahun. Ia mendapat gelar Imam al-muhadditsin fi al-hadits atas kepandaiannya dalam studi hadits.
2. Shahih Muslim
Kitab Shahih Muslim atau Al-Jami' As-Shahih Al-Imam Muslim adalah kitab hadits yang disusun oleh Imam Muslim yang tak lain adalah murid Imam Bukhari. Kitab ini memiliki judul lengkap al-Jami' al-Musnad as-Sahih al-Mukhtasar min as-Sunan bi Naql al-'Adl 'an al-'Adl 'an Rasulillah SAW.
Sama halnya dengan Imam Bukhari, Imam Muslim juga hanya fokus pada hadits shahih dalam kitabnya. Ia juga melakukan sistemisasi kitab hadits yang disusunnya.
Imam Muslim sendiri lahir di Naisabur, sebuah kota kecil di Iran bagian timur laut pada tahun 204 H. Beberapa sumber lain menyebutnya lahir pada 206 H. Seperti gurunya, ia tekun mempelajari hadits sejak kecil, tepatnya usia 12 tahun.
3. Sunan Abu Dawud
Sunan Abu Dawud merupakan kitab hadits yang disusun oleh Abu Dawud. Kitab hadits ini disusun berdasarkan bab-bab fikih. Sebab, Abu Dawud memang hanya berfokus pada hadits-hadits yang berkaitan dengan fikih dan masalah hukum.
Kitab hadits ini memuat sekitar 4.000 hadits dari sekitar 500.000 hadits yang ia kumpulkan. Kitab ini tidak hanya memuat hadits shahih, tetapi juga ada yang memiliki kualitas dhaif atau lemah.
Kitab Sunan Abu Dawud merupakan kitab yang paling populer di antara karangan-karangan Abu Dawud yang semuanya berjumlah 20 judul.
Abu Dawud lahir pada 202 H di Sijistan, Basrah, dan dididik dalam lingkungan keluarga yang agamis. Ia memiliki nama lengkap Abu Dawud Sulaiman ibn al-Asy'as ibn Ishaq ibn Basyir ibn Syidad ibn Imran al-Azdi as-Sijistani.
4. Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi atau al-Jami' al-Mukhtasar min as-Sunan 'an Rasulillah adalah kitab hadits disusun oleh Imam At-Tirmidzi adalah kitab hadits yang disusun oleh Imam At-Tirmidzi. Secara umum, peringkat kitab ini berada di bawah Shahih Bukhari dan Muslim, tetapi memiliki kelebihan dalam segi penggunaannya.
Kitab hadits karya Imam At-Tirmidzi ini disusun pada masa keemasan dalam sejarah perkembangan hadits, yakni pada abad ke-3 H. Pada masa ini para ulama termasuk Imam Tirmidzi melakukan penyempurnaan hadits.
Imam At-Tirmidzi diketahui lahir pada 209 H dan wafat di usianya yang ke-70. Ia mengalami kebutaan semasa hidupnya. Para ulama berselisih pendapat mengenai kondisi yang dialami Imam At-Tirmidzi ini, apakah buta ini dialaminya sejak lahir atau ketika di usia tuanya.
5. Sunan An-Nasa'i
Kitab Sunan An-Nasa'i disusun oleh Imam An-Nasa'i. Kitab ini memuat 5761 hadits Nabi Muhammad SAW. Hadits yang ada dalam kitab ini berkualitas shahih dan tidak terdapat hadits berkualitas dhaif di dalamnya.
Kitab hadits ini disusun berdasarkan bab-bab fikih. Imam An-Nasa'i hanya mencantumkan hadits-hadits marfu' (yang bersumber dari Nabi SAW). Hanya sedikit hadits yang bersumber dari sahabat. Kitab ini memuat setidaknya 5.761 hadits.
Imam An-Nasai lahir pada 215 H di kota Nasa', salah satu wilayah di Khurasan. Ia memiliki nama lengkap Ahmad ibn Syu'aib ibn Ali ibn Sinan ibn Bahr ibn Dinar al-Khurasani an-Nasa'i, dan dijuluki Abu Abd ar-Rahman an-Nasa'i.
6. Sunan Ibn Majah
Sunan Ibnu Majah merupakan kitab hadits yang disusun oleh Ibnu Majah. Hadits yang terdapat dalam kitab ini merupakan hadits yang maqbul (dapat diterima). Hadits inilah yang kemudian dijadikan rujukan utama oleh para ulama.
Ibnu Majah memanfaatkan muqaddimah dalam kitabnya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan hadits Nabi SAW dan ilmu hadits. Ia menyusun kitab hadits dengan berorientasi pada pokok bahasan fikih, seperti lima ulama lainnya.
Kitab Sunan Ibnu Majah tidak hanya memuat hadits shahih, tetapi juga hadits dengan kualitas hasan, dhaif, hingga maudhu (palsu).
Ibnu Majah lahir pada 209 H dengan nama lengkap Abu Abdillah Muhammad ibn Yazid ibn Majah ar-Ruba'i al-Qazwaini. Ia rajin mempelajari ilmu agama terutama hadits sejak masih kecil.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi