Niat Sholat Isya Sendiri atau Berjamaah, Arab, Latin, dan Artinya

Niat Sholat Isya Sendiri atau Berjamaah, Arab, Latin, dan Artinya

Kristina - detikHikmah
Kamis, 26 Jan 2023 18:15 WIB
Muslim woman in veil in praying position (salat) on the prayer rug with dark background
Ilustrasi membaca niat sholat isya. Foto: Getty Images/iStockphoto/leolintang
Jakarta -

Sholat isya adalah sholat fardhu yang dikerjakan setelah sholat maghrib dan sebelum sholat subuh. Dalam pelaksanaannya, umat Islam bisa membaca niat sholat isya terlebih dahulu sebelum takbiratul ihram.

Disebutkan dalam Kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, waktu sholat isya dimulai dari hilangnya mega merah hingga pertengahan malam. Menurut riwayat Aisyah RA, para sahabat melaksanakan sholat isya hingga sepertiga malam pertama.

Abu Hurairah RA juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Andai aku tidak merepotkan umatku, niscaya aku perintahkan kepada mereka untuk mengakhirkan sholat isya hingga waktu sepertiga malam, atau pertengahan malam." (HR At Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah)

Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah mengatakan, waktu tersebut adalah waktu pilihan utama (ikhtiyar). Adapun, lanjutnya, waktu yang boleh atau terpaksa untuk menjalankan sholat isya berlangsung hingga terbit fajar atau menjelang tiba waktu sholat subuh.

ADVERTISEMENT

Seperti halnya sholat fardhu lainnya, sholat isya bisa dikerjakan secara sendiri (munfarid) atau berjamaah. Dalam hal ini, mengerjakan sholat isya secara berjamaah lebih utama. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَلَّى العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

Artinya: "Siapa yang sholat isya berjamaah maka seolah-olah ia sholat setengah malam dan siapa yang sholat subuh berjamaah maka seakan-akan ia sholat sepanjang malam." (HR Muslim)

Hadits tersebut dinilai shahih sebagaimana termuat dalam Shahih Muslim, Kitab Masajid wa Mawadhi'I As Shalah, bab Shalat Isya' dan Subuh Berjamaah. Hadits serupa turut dikeluarkan Abu Dawud dalam Kitab Sunan-nya dan Al-Albani men-shahihkannya dalam Shahih Sunan Abi Daud.

Berikut bacaan niat sholat isya, baik sendiri maupun berjamaah seperti dirangkum dari berita detikHikmah.

Niat Sholat Isya Sendiri

أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Latin: Usholli fardlol i'syaa-i arba'a roka'aataim mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"

Niat Sholat Isya Berjamaah sebagai Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى

Latin: Usholli fardlol i'syaa-i arba'a roka'aataim mustaqbilal qiblati adaa-an makmuman lillahi ta'aala

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, sebagai makmum karena Allah ta'ala"

Niat Sholat Isya Berjamaah sebagai Imam

أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى

Latin: Usholli fardlol i'syaa-i arba'a roka'aataim mustaqbilal qiblati adaa-an imaman lillahi ta'aala

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, sebagai imam karena Allah ta'ala"

Syarat Sah Sholat Isya

Mengutip buku Fikih Mazhab Syafi'i karya Abu Ahmad Najieh, orang yang wajib melaksanakan sholat fardhu, termasuk di dalamnya sholat isya, adalah orang yang beragama Islam, baligh, dan berakal sehat. Adapun syarat sah sholat antara lain:

  • Suci dari hadas besar, yakni haid, nifas, dan junub. Apabila berhadas, maka dapat disucikan terlebih dahulu dengan mandi wajib.
  • Suci dari hadas kecil, yakni buang air kecil, kentut, dan lainnya. Hadas ini dapat disucikan dengan cara berwudhu.
  • Suci badan, pakaian, dan tempat yang digunakan untuk sholat.
  • Menutup aurat.

Syarat sah sholat tersebut juga termuat dalam buku Tata Cara Shalat Lengkap yang Dicintai Allah dan Rasulullah karya Yoli Hemdi.

Perintah sholat lima waktu sendiri disebutkan dalam hadits yang berasal dari Ibn Abbas RA. Ia mengatakan bahwa Nabi SAW mengutus Mu'adz bin Jabal RA ke negeri Yaman. Beliau bersabda,

"Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka mau mengikuti ajakan tersebut, maka ajarkanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan sholat lima waktu dalam sehari semalam atas mereka...dan seterusnya." (HR Bukhari dan Muslim)




(kri/lus)

Hide Ads