Surat yang Dibaca Rasulullah saat Sholat Isya, Apa Saja?

Surat yang Dibaca Rasulullah saat Sholat Isya, Apa Saja?

Kristina - detikHikmah
Jumat, 30 Des 2022 18:30 WIB
Young asian Muslim man praying at home. takbir before start the prayer
Ilustrasi surat yang dibaca saat sholat isya. Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Membaca surat-surat dalam Al-Qur'an termasuk salah satu rukun sholat. Rasulullah SAW biasa membaca surat yang berbeda tergantung jenis sholat yang dikerjakan.

Wahbah az-Zuhaili menjelaskan dalam Al-Fiqhu al-Islamiyyu wa Adilatuhu, Rasulullah SAW membaca surat yang panjang ketika sholat subuh, membaca surat yang pendek ketika sholat maghrib, dan membaca surat yang sedang saat sholat isya.

Dalil yang berkenaan dengan hal ini adalah hadits riwayat Abu Hurairah yang berbunyi,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku tidak pernah melihat seorang pun yang sholatnya sama seperti Rasulullah SAW selain si fulan." Sulaiman bin Yasar berkata, "Lantas aku sholat di belakang beliau. Dan ketika sholat subuh beliau membaca surat yang panjang, dalam sholat maghrib dengan surat pendek, dan sholat isya dengan surat sedang." (HR Ahmad dan an-Nasa'i)

Menurut ulama Syafi'iyyah sebagaimana dijelaskan dalam Haasyiyah Syarqawi 'alaa Tuhfatuth Thullaab dan Syarhul Mahalli 'alaa Minhaj, surat-surat panjang adalah surat Al Hujuraat sampai An Naba'. Adapun, dari An Naba' sampai Ad Dhuha termasuk surat sedang, dan setelah Ad Dhuha sampai akhir Al-Qur'an termasuk surat pendek.

ADVERTISEMENT

Surat Al Hujuraat adalah surat ke-49 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. surat ini terdiri dari 18 ayat. Adapun, surat An Naba' adalah surat ke-78 dan terdiri dari 40 ayat. Sementara itu, surat Ad Dhuha menempati urutan ke-93 dan terdiri dari 11 ayat.

Disebutkan dalam Fiqhu An-Nisa fi Ath-Thaharah & Fiqhu An-Nisa fi Ash-Shalat karangan 'Adil Sa'di, Nabi SAW pernah menyuruh Mu'adz untuk membaca surat Asy Syams, Al Lail, dan sejenisnya dalam salat Isya. Hal ini merujuk pada hadits Bukhari dan Muslim.

Rasulullah SAW juga mengeraskan suaranya saat membaca surat dalam sholat isya, seperti halnya saat sholat subuh dan maghrib. Menurut pendapat ulama Syafi'iyyah, batas minimal bacaan keras seseorang adalah cukup didengar oleh orang di sampingnya, meski hanya satu orang. Adapun, bagi wanita tidak diperbolehkan membaca dengan bacaan keras jika ada orang lain.

Sayyid Sabiq dalam kitab fikihnya yang berjudul Fiqhus Sunnah menjelaskan, selain mengeraskan suaranya, Rasulullah SAW juga membaca ayat Al-Qur'an dengan tartil. Beliau sendiri juga menganjurkan untuk membaca Al-Qur'an dengan suara yang merdu, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,

"Hiasilah (merdukan) suara kalian (saat membaca) Al-Qur'an." (HR Bukhari)

Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW bersabda,

"Tidaklah sesuatu yang didengar Allah SWT, yang didengar nabi dari suara merdu saat melantunkan Al-Qur'an." (HR Bukhari)

Imam Bukhari meriwayatkan kedua hadits tentang cara Rasulullah SAW membaca surat tersebut dalam Kitab at-Tawhid.




(kri/lus)

Hide Ads