Setiap perbuatan baik yang dilakukan muslim dapat dibalas pahala dan diterima oleh Allah SWT bila memenuhi syarat-syarat diterimanya. Apa saja syarat diterimanya amal? Simak uraiannya dalam artikel berikut.
Mengutip buku Dalam Pangkuan Sunnah: Penjelasan 32 Hadits-hadits Populer oleh Syaikh Dr Yusuf Al Qaradhawi, bahwa amal saleh yang diterima secara lahir dan batin harus diawali dengan niat yang lurus serta sesuai dengan tuntunan syariat. Walaupun niat seorang muslim lurus tetapi tidak sesuai dengan syariat, maka perlu diperhatikan kembali.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Hud ayat 7:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُۥ عَلَى ٱلْمَآءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم مَّبْعُوثُونَ مِنۢ بَعْدِ ٱلْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هَٰذَآ إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Arab latin: Wa huwallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmiw wa kāna 'arsyuhụ 'alal-mā`i liyabluwakum ayyukum aḥsanu 'amalā, wa la`ing qulta innakum mab'ụṡụna mim ba'dil-mauti layaqụlannallażīna kafarū in hāżā illā siḥrum mubīn
Artinya: "Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".
Al Fudhail bin Iyadh menafsirkan ayat di atas bahwasannya sebaik-baik amal adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Semua bentuk amal tidak akan diterima jika niatnya tidak ikhlas yang dilakukan dengan cara menyimpang dari syariat.
2 Syarat Amal Diterima oleh Allah SWT
Mengutip buku Akidah Empat Imam Madzhab Rahimahumullah: Akidah Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Hambali karya Pusat Penerjemahan Ruwwad, sebuah amal baik dapat Allah SWT terima jika memenuhi dua syarat berikut ini:
1. Ikhlas
Syarat pertama diterimanya amal seorang hamba di sisi Allah SWT adalah ikhlas. Semua perbuatan yang dilakukan semata-mata hanya karena Allah ta'ala, sebagaimana firman-Nya:
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Arab latin: Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah
Artinya: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al Bayyinah : 5)
Selain itu, Allah SWT pun berfirman dalam Al Quran Surat Al Kahfi ayat 110 yang berbunyi:
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا
Arab latin: Qul innamā ana basyarum miṡlukum yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥid, fa mang kāna yarjụ liqā`a rabbihī falya'mal 'amalan ṣāliḥaw wa lā yusyrik bi'ibādati rabbihī aḥadā
Artinya: "Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
2. Caranya Benar atau Sesuai dengan Syariat
Syarat kedua diterimanya amal adalah dilakukan dengan cara yang benar atau sesuai dengan syariat Islam. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan seorang muslim beramal sale adalah sebagai bentuk ketaatannya kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 31 yang berbunyi:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Arab latin: Qul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi'ụnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur raḥīm
Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Rasulullah SAW pun bersabda, "Barangsiapa mengerjakan suatu amalan yang tidak pernah kami perintahkan, maka amalan itu tertolak." (HR. Muslim)
Apakah Niat Baik Saja Cukup sebagai Amalan?
Beberapa pernyataan menyebutkan bahwa amal baik bisa dicatat pahalanya bisa sudah ada niat hendak mengerjakan walaupun tidak jadi dilakukan. Hal ini sejalan dengan penjelasan dalam Al Quran Surat Al Kahfi di atas.
Agar amal perbuatan dapat diterima, maka Allah SWT mensyaratkan niat yang baik dan amal yang baik dengan menjalankannya sesuai dengan tuntunan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan