Apa Itu Amal Saleh dan Perbedaannya dengan Amal Jariyah?

Apa Itu Amal Saleh dan Perbedaannya dengan Amal Jariyah?

Christavianca Lintang - detikHikmah
Selasa, 20 Des 2022 19:00 WIB
religious islamic background of hands of muslim prayer woman with prayer beads in dua praying for allah blessing in mosque
Perbedaan amal saleh dan amal jariyah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Mongkolchon Akesin
Jakarta -

Untuk memperoleh kebahagiaan dunia atau akhirat, kalian harus memperbanyak amal saleh selama hidup di dunia. Apa itu amal saleh?

Secara umum, amal saleh dapat dilihat dari sisi perbuatan dan subjek pelakunya. Dari sisi perbuatan yakni amal jariyah dan amal ibadah. Menurut buku Pendidikan Agama Islam oleh Bachrul Ilmy, amal jariyah ialah perbuatan kebajikan yang dilakukan secara sukarela dengan mengharapkan ridha Allah SWT dan mendatangkan balasan kebajikan (pahala) bagi yang melakukannya meskipun ia telah meninggal.

Hal ini didasarkan kepada sabda Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah sebagai berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: "Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah darinya semua pahala amal kebajikannya kecuali tiga macam, yaitu sedekah jariah, ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya."

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk amal saleh yang termasuk amal ibadah adalah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan syara dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dikutip dalam laman Kemenag, amal saleh adalah perbuatan yang sungguh-sungguh dalam menjalankan suatu ibadah atau menunaikan kewajiban agama. Contoh dari amal saleh adalah menjalankan ibadah salat, puasa Ramadan, haji dan ibadah-ibadah lainnya baik yang diwajibkan maupun disunahkan. Di dalam amal saleh tersebut terdapat amal ibadah dan juga amal jariyah. Dengan demikian, amal saleh meliputi hablun min Allah dan hablun min al-nas.

Amal saleh menjadi syarat kesempurnaan iman seseorang. Sebagaimana firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 105 yang berbunyi:


وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Arab-Latin: Wa quli'malụ fa sayarallāhu 'amalakum wa rasụluhụ wal-mu`minụn, wa saturaddụna ilā 'ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn

Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS. At-Taubah : 105)

Salah satu isi pesan-pesan mulia yang terkandung dalam surah tersebut adalah Allah SWT memerintahkan untuk beramal saleh hingga manfaatnya bisa dirasakan oleh diri sendiri maupun masyarakat luas. Amal tersebut perlu dilakukan dengan ikhlas karena mengharap rida dari Allah SWT.


Hubungan Antara Amal Saleh dan Baik Sangka

Jika amal saleh dihubungkan dengan sikap prasangka baik, maka prasangka baik dapat menjadi penguat bagi amal saleh seseorang. Dari kedua hubungan tersebut dapat melahirkan pribadi yang religius dan peduli.


Pribadi yang religius akan menghadirkan sosok yang sejuk, menenangkan, dan menentramkan. Sikap peduli akan menghadirkan rasa aman, saling percaya, dan saling terbuka untuk saling bekerjasama antara satu dengan yang lain. Kemudian hubungan dari amal saleh dan baik sangka dapat menghasilkan budaya toleransi, saling memahami, saling menghargai antar masyarakat yang berbeda-beda dapat menjadi kunci utama dalam menciptakan harmoni dalam keberagaman bangsa Indonesia.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads