Dalam sehari ada lima waktu wajib untuk sholat yakni Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib dan Isya. Dari kelima waktu sholat ini, masing-masing memiliki keutamaan. Termasuk sholat ashar yang juga disebut sebagai sholat wustha.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 238:
حَٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ
Arab-Latin: ḥāfiẓụ 'alaṣ-ṣalawāti waṣ-ṣalātil-wusṭā wa qụmụ lillāhi qānitīn
Artinya: Peliharalah semua sholat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.
Menurut Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, seorang pakar tafsir abad 14 H, menjelaskan tentang maksud dari surat Al Baqarah ayat 248 ini.
Allah SWT memerintahkan untuk memelihara "sholat-sholat" secara umum dan "sholat wustha" yaitu sholat ashar pada khususnya. Memelihara sholat adalah menunaikannya pada waktunya, dengan syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, khusyu padanya, dan seluruh hal yang wajib maupun yang sunnah.
Dengan memelihara sholat, kita akan mampu memelihara seluruh ibadah dan juga berguna untuk melarang dari hal yang keji dan munkar, khususnya jika disempurnakan pemeliharaannya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam FirmanNya, "berdirilah untuk Allah (dalam salatmu) dengan khusyu'." Yakni, dengan rasa rendah yang tulus ikhlas dan khusyu, karena patuh itu adalah ketaatan Yang Langgeng yang dibarengi dengan kekhusyu'an.
Sholat Wustha Adalah Sholat Ashar
Dikutip dari buku Kemudahan dari Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir oleh Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, disebutkan bahwa Allah SWT memberi ketegasan khusus pada sholat wustha melebihi ketegasan pada sholat lainnya.
Terjadi perselisihan antara ulama salaf dan khalaf mengenai sholat wustha sehingga muncullah berbagai pendapat. Namun yang menjadi pusat perselisihan dan pertentangan ialah antara dua sholat yakni sholat subuh dan ashar.
Beberapa hadits Rasulullah SAW menegaskan bahwa sholat wustha adalah sholat ashar. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanadnya dari Ali, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda dalam peristiwa Ahzab:
"Mereka telah membuat kami lupa sholat wustha, yaitu shalat asar. Semoga Allah memenuhi hati dan rumah mereka dengan api. Kemudian beliau melakukannya di antara sholat magrib dan isya." (HR Ahmad)
Hadits senada diriwayatkan pula oleh Muslim dari Abu Muawiyah Muhammad bin Hazim adh-Dhariri. Diriwayatkan pula oleh Muslim melalui Syu'bah dari Ali bin Abi Thalib. Kemudian diriwayatkan pula oleh Syaikhani, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, dan sejumlah pemilik musnad, sunan, dan sahih melalui berbagai jalan yang diceritakan secara panjang dari Ubaidah as-Sulmani, juga dari Ali.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Samurah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Peliharalah segala shalat dan shalat wustha. Dia mengistilahkannya demikian bagi kita. Ia adalah shalat ashar."
Ibnu Jarir mengatakan dengan sanadnya dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Shalat wustha ialah shalat ashar." Firman Allah, "Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu."
Demikian penjelasan tentang sholat wustha. Dari ayat Al-Qur'an dan hadits di atas, menegaskan bahwa sholat ashar menjadi salah satu waktu sholat yang istimewa, demikian pula dengan sholat wajib lainnya.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana