Rata-rata suhu di Arab Saudi mencapai 40 derajat celcius. Sehingga para jemaah haji diminta untuk lebih waspada dengan kondisi panas ini. Menurut laporan dari Kemenag, jemaah haji Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan terus bertambah.
Mengutip data Siskohat hingga Rabu (31/05/2023) siang waktu Arab Saudi, ada sekitar 64 orang dirawat. Sebanyak 49 orang ditangani di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 15 di RS Saudi.
dr. Thafsin Alfarizi, Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia Daker Madinah mengatakan, sebagian pasien datang ke KKHI dengan riwayat penyakit jantung. "Umumnya jantung, paru, gangguan metabolik, diabetes dan demensia," ujarnya.
Petugas juga terus mengedukasi jemaah agar memakai topi atau payung saat beraktivitas di luar ruangan dan sesuaikan aktivitas ibadah dengan kondisi tubuh. Mengingat suhu di Madinah sedang terik.
Cuaca yang panas dan terik juga sangat mungkin membuat jemaah haji kekurangan cairan tubuh. Selain rutin menghidrasi tubuh secara teratur, dr. Alfarizi juga mengimbau agar jemaah haji minum oralit.
Sebagai informasi, oralit adalah obat yang digunakan untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat dehidrasi. Di dalam oralit terdapat kandungan berbagai macam zat elektrolit yang setara dengan cairan tubuh.
"Konsumsi oralit dapat membantu memberikan cairan pengganti apabila mengalami dehidrasi karena suhu udara di Madinah khususnya Dzuhur hingga Ashar bisa mencapai 42-44 derajat celcius," tutur dr. Alfarizi memberikan pesan.
(lus/nwk)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana