Jemaah Haji Diimbau Rutin Minum Air Putih di Tengah Panas Ekstrem

Jemaah Haji Diimbau Rutin Minum Air Putih di Tengah Panas Ekstrem

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 08 Mei 2025 06:00 WIB
Gubernur Khofifah berangkatkan calon jemaah haji kloter pertama embarkasi Jatim
Jemaah haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Jemaah haji diimbau untuk menjaga kesehatan selama menjalani rangkaian ibadah di Tanah Suci, terutama dalam kondisi potensi cuaca panas ekstrem. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi.

"Minimal dua liter air per hari harus dipenuhi oleh setiap individu. Tapi tidak cukup hanya air putih, karena aktivitas padat dan cuaca panas menyebabkan banyak keringat keluar. Jadi, elektrolit juga harus diperhatikan," kata Ahli gizi dari Ottimo Internasional Heni Adhianata kepada detikJatim, Rabu (7/5/2025).

Ia pun menyarankan agar jemaah tidak hanya mengandalkan air putih, tetapi juga bisa menyelingi dengan minuman isotonik dalam jumlah terbatas sebagai pelengkap menggantikan elektrolit yang hilang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kehilangan cairan tubuh itu terjadi bertahap, jadi minumnya juga harus bertahap. Jangan menunggu haus atau minum sekaligus dalam jumlah banyak. Kalau sudah merasa lemas, itu bisa jadi tanda kehilangan elektrolit," tambahnya.

Heni juga menyebutkan bahwa air zam-zam yang melimpah bisa menjadi alternatif untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan dan mineral selama di Tanah Suci. Jemaah haji dia harapkan bisa memanfaatkan air zam-zam itu untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya.

ADVERTISEMENT

Selain cairan tubuh, jemaah juga diimbau memperhatikan asupan makanan. Ia menyarankan, jemaah juga rutin mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin dan mineral demi menjaga stamina tubuh.

"Kalau tersedia buah-buahan sebaiknya dikonsumsi. Itu penting untuk menunjang daya tahan tubuh selama ibadah," tuturnya.

Sejalan dengan apa yang disampaikan Heni, Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Akhmad Sruji Bahtiar turut mengingatkan bahwa suhu udara di Madinah bisa mencapai 41 derajat celcius. Karena itu menurutnya memenuhi kebutuhan air tentu sangat penting.

"Suhu udara siang di Madinah diperkirakan mencapai di kisaran 36 derajat celcius sampai 41 derajat celcius. Kami berpesan pada para jemaah untuk lebih sering minum air agar tidak dehidrasi. Utamanya dapat meminum air zam-zam untuk membantu jaga kondisi tubuh," kata Bahtiar.

Bahtiar juga mengimbau agar jemaah bisa menggunakan waktu ibadah di Masjid Nabawi secara bijak. Salah satunya, tidak perlu memaksakan diri jika kondisi tubuh sedang kurang sehat.

"Inti ibadah haji akan dilaksanakan di Kota Makkah. Karena itu para jemaah kami imbau untuk tidak memaksakan diri ibadah di luar kemampuannya selama berada di Madinah," pungkasnya.




(dpe/hil)


Hide Ads