Menjalankan ibadah haji adalah ibadah fisik yang intens dan memerlukan kondisi tubuh yang sehat dan bugar. Di tengah suhu yang sangat panas di Tanah Suci, tubuh rentan kehilangan cairan dalam jumlah besar melalui keringat.
Jika cairan yang hilang tidak segera digantikan, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi. Yang perlu diwaspadai, dehidrasi tidak selalu menunjukkan gejala yang langsung terasa, sehingga kerap tidak disadari hingga kondisinya memburuk.
Langkah Sederhana untuk Mencegah Dehidrasi Selama Berhaji
Penting bagi jemaah untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat agar tubuh tetap terhidrasi selama menjalankan rangkaian ibadah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kesehatan Arab Saudi memberikan beberapa panduan sederhana yang dapat membantu menghindari risiko dehidrasi selama berhaji. Simak berikut ini.
1. Minum Air Secara Teratur
Jangan menunggu sampai merasa haus untuk minum. Rasa haus menandakan tubuh sudah mulai kekurangan cairan. Minumlah air dalam jumlah cukup dan dalam interval waktu yang lebih pendek agar tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari.
2. Konsumsi Buah dan Sayur yang Mengandung Air Tinggi
Buah seperti semangka dan mentimun bisa membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Kandungan air yang tinggi di dalamnya dapat menjadi pelengkap asupan cairan selain air minum.
Kenali dan Waspadai Gejala Stres Panas
Dehidrasi yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi stres panas. Gejala yang perlu diperhatikan meliputi:
- Sakit kepala
- Pusing
- Keringat berlebih
- Rasa haus yang sangat kuat
- Mual
Jika mengalami gejala ini, segera ambil tindakan:
- Dinginkan tubuh dengan mencuci tangan, muka, dan leher menggunakan air dingin
- Pindah ke tempat yang teduh atau sejuk
- Minum air dingin dalam jumlah cukup
Fasilitas dari Pemerintah untuk Perlindungan Jemaah dari Cuaca Ekstrem
Dilansir dari The Truth International, Kerajaan Arab Saudi telah menerapkan berbagai langkah strategis untuk melindungi jemaah dari paparan suhu tinggi. Di area Masjidil Haram dan lokasi suci lainnya, tersedia fasilitas modern seperti tempat istirahat yang teduh, sistem pengkabutan, dan titik distribusi air dingin untuk menjaga kenyamanan jemaah.
Pemerintah juga menyediakan tenda ber-AC di Mina dan Arafah, yang dapat memantau suhu dengan alat pengukur tekanan panas. Selain itu, jalan-jalan di sekitar tempat ibadah telah dilapisi bahan reflektif berwarna putih untuk menurunkan suhu permukaan. Beberapa tempat juga menyediakan air dan payung untuk membantu melindungi jemaah.
(inf/kri)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana