Setiap muslim diperintahkan untuk menegakkan sholat sebagai kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Ibadah ini menjadi amalan pertama yang akan dihisab dan menjadi ukuran utama dari keimanan seorang muslim.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Bayyinah ayat 5:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)."
Sholat menjadi ibadah yang paling sering dilakukan setiap hari, sehingga sangat penting untuk memahami bacaannya dengan benar. Muhammadiyah memiliki panduan sholat yang berlandaskan Al-Qur'an dan hadits shahih, mengikuti cara yang diajarkan Rasulullah SAW. Artikel ini merangkum bacaan sholat Muhammadiyah lengkap dalam teks Arab, latin, dan artinya.
Mengapa Bacaan Sholat Muhammadiyah Berbeda?
Dalam buku Tuntunan Ibadah Sesuai HPT Muhammadiyah serta Kesalahan-Kesalahan dalam Shalat karya Yoandi Putra Harahap, S.Pd.I dijelaskan bahwa perbedaan bacaan sholat Muhammadiyah disebabkan oleh metodologi tarjih yang digunakan dalam menetapkan dalil.
Tarjih adalah proses analisis untuk menentukan hukum berdasarkan dalil yang lebih kuat (rajih), memiliki dasar analogi yang tepat, dan memberikan manfaat yang lebih besar (mashlahat). Melalui metode ini, Muhammadiyah meneliti berbagai riwayat bacaan sholat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, lalu memilih yang paling kuat dari sisi sanad, matan, dan kebiasaannya diamalkan oleh Rasulullah SAW.
Pendekatan tarjih ini juga diterapkan dalam berbagai persoalan ibadah lainnya, terutama ibadah yang bersifat khusus (ibadah mahdhah) seperti sholat, puasa, dan haji. Karena itu, keputusan tarjih Muhammadiyah tidak dimaksudkan untuk "berbeda", tetapi justru untuk memastikan amalan ibadah bersumber dari dalil yang paling shahih sesuai Al-Qur'an dan Sunnah.
Hadits yang digunakan dalam tarjih Muhammadiyah juga harus memenuhi kriteria yang ketat, yaitu memiliki derajat mutawatir, shahih, atau paling tidak hasan. Hadits yang lemah tidak dijadikan rujukan, terutama dalam hal ibadah yang bersifat khusus.
Bacaan Sholat Muhammadiyah Lengkap
Berikut ini panduan bacaan sholat Muhammadiyah lengkap berdasarkan buku Tuntunan Ibadah Sesuai HPT Muhammadiyah, Kesalahan-kesalahan dalam Shalat, dan Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, seperti dilansir dari situs resmi Muhammadiyah.
1. Niat Sholat (Dalam Hati)
Dalam sholat, niat adalah penentu sah atau tidaknya ibadah. Dalam tuntunan Muhammadiyah, niat tidak dilafalkan dengan ucapan "ushalli", karena tidak ada dalil dari Rasulullah SAW yang memerintahkan hal itu.
Yang dimaksud niyyah adalah kehendak hati untuk melaksanakan sholat tertentu. Apabila seseorang hendak melaksanakan sholat Maghrib, maka cukup menghadirkan niat di hati.
2. Menghadap Kiblat
Kiblat diartikan sebagai arah menuju Ka'bah di Makkah. Menghadap kiblat menjadi salah satu syarat sah sholat bagi setiap muslim.
3. Berdiri Tegak bagi yang Mampu
Berdiri dalam sholat wajib termasuk salah satu rukun yang tidak boleh ditinggalkan tanpa uzur. Sholat tidak sah jika rukun ini ditinggalkan tanpa alasan yang dibenarkan.
Dalam buku Shahih Bukhari Muslim karya Muhammad Fu'ad Abdul Baqi dijelaskan bahwa dalil tentang kewajiban berdiri terdapat dalam hadits al-musi' shalatuhu, yaitu kisah seorang sahabat yang belum sempurna sholatnya hingga Nabi SAW bersabda,
"Ulangi lagi, karena engkau belum sholat."
Kemudian Nabi SAW bersabda,
"Jika engkau berdiri untuk sholat, maka bertakbirlah. Bacalah ayat Al-Qur'an yang engkau mampu, kemudian rukuklah hingga engkau tenang dalam rukuk. Lalu bangkitlah hingga engkau berdiri tegak dan tenang. Setelah itu sujudlah hingga engkau tenang dalam sujud, lalu duduklah hingga engkau tenang dalam duduk, kemudian sujudlah kembali hingga engkau tenang dalam sujud. Lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat sholatmu."
Namun, jika seseorang tidak mampu berdiri, sholat boleh dilakukan sambil duduk atau berbaring sesuai kemampuan.
4. Pandangan Mata Saat Berdiri
Pandangan disunnahkan diarahkan ke tempat sujud, sebagaimana hadits dari Anas bin Malik RA:
"Anas berkata: Wahai Rasulullah, ke mana aku arahkan pandanganku ketika sholat? Rasulullah menjawab: Ke arah tempat sujudmu wahai Anas." (HR Al-Baihaqi)
Saat takbiratul ihram, disunnahkan mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan Allahu Akbar, sebagaimana disebut dalam hadits Bukhari dan Muslim.
5. Bacaan Doa Iftitah Muhammadiyah
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ ، وَالثَّلْجِ ، وَالبَرَدِ
Arab latin: Allahumma ba`aid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa ba`adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod
Artinya: "Wahai Allah jauhkanlah antara aku dan segala kesalahan-kesalahanku sebagaimana ketika engkau menjauhkan antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju putih dari segala kotoran, ya Allah basuhlah segala kesalahan kesalahanku dengan air, salju dan air dingin."
6. Bacaan Al-Fatihah
Membaca surah Al-Fatihah adalah rukun sholat dan wajib dibaca pada setiap rakaat.
Dari Ubadah bin ash-Shamit, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak sah sholatnya orang yang tidak membaca permulaan Kitab (Fatihah)." (HR Bukhari dan Muslim)
Berikut bacaan surah Al Fatihah:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm(i). Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn(a). Ar-raḥmānir-raḥīm(i). Māliki yaumid-dīn(i). Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn(u), Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm(a). Ṣirāṭal-lażīna an'amta 'alaihim, gairil-magḍūbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn(a).
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."
12. Sholawat
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita 'alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Wabaarik 'alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa baarokta 'alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.
Artinya: "Ya Allah, semoga sholawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti rahmat yang tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia di seluruh alam."
13. Doa Perlindungan
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّفِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Arab latin: Allaahumma inni a'uudzubika min 'adzaabil jahannam wa min 'adzaabinnaari qabri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari azab jahanam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah dajjal."
14. Bacaan Salam
-Versi Pertama:
Ketika menoleh ke kanan, bacaan salam yang diucapkan adalah:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Arab latin: Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Artinya: "Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan dari Allah tercurah untukmu."
Kemudian, ketika menoleh ke kiri, dibaca:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Arab latin: Assalamu 'alaikum warahmatullahi.
Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah untukmu."
-Versi Kedua:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
Arab latin: Assalamu 'alaikum.
Artinya: "Semoga keselamatan terlimpah untukmu."
(inf/kri)












































Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB