- Landasan Dalil Ziarah ke Kuburan Orang Tua
- Bacaan Doa Ziarah Kubur Orang Tua Beserta Arab, Latin, dan Artinya
- Hukum Ziarah Kubur
- Adab Ziarah Kubur
- Tata Cara Ziarah Kubur
- Larangan-larangan Saat Ziarah Kubur
- Hikmah dan Manfaat Ziarah Kubur Manfaat bagi Orang yang Berziarah Manfaat bagi Ahli Kubur (Orang yang Didoakan)
Ziarah kubur memiliki makna yang mendalam dalam ajaran Islam. Bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga momen refleksi bagi yang hidup untuk mengingat kematian.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang doa ziarah kubur orang tua, serta tata cara dan adab yang benar dalam melakukannya.
Landasan Dalil Ziarah ke Kuburan Orang Tua
Ziarah kubur didukung oleh dalil dari hadits yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, di mana beliau juga pernah berziarah ke makam ibunya di Abwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari buku Mari Ziarah Kubur yang ditulis oleh Abdurrahman Misno BP, Rasulullah SAW bersabda,
"Nabi Muhammad Shalallahu alaihi Wassalam berziarah ke kuburan ibunya, lalu beliau menangis dan menangislah orang-orang di sekitarnya. Beliau bersabda Aku minta izin kepada Tuhanku guna memohonkan ampun kepada ibuku, namun Dia tidak memberi izin padaku. Dan aku minta izin untuk berziarah ke kuburanya, maka Dia memberi izin kepadaku. Karena itu, berziarahlah kalian ke kuburan-kuburan karena ziarah itu mengingatkan kepada kematian." (HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Majah dan yang lainnya)
Dari sinilah, makna pentingnya ziarah kubur menjadi jelas, sebagai pengingat bagi umat Islam tentang kematian dan pentingnya mendoakan orang tua yang telah tiada.
Dalam tradisi masyarakat Indonesia, ziarah kubur telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial. Selain sebagai ajang penghormatan, banyak juga yang menjadikannya sebagai bentuk pengingat spiritual.
Namun, ada adab dan tata cara yang harus diperhatikan ketika berziarah. Adab ini penting agar ziarah tidak hanya menjadi rutinitas, melainkan ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
Bacaan Doa Ziarah Kubur Orang Tua Beserta Arab, Latin, dan Artinya
Dikutip dari Buku Husnul Muslim Panduan Doa dan Dzikir Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah yang ditulis oleh Sa'id bin Ali Wahf dan diterjemahkan Qosdi Ridlwanullah, berikut bacaan doa ziarah kubur seperti diajarkan Rasulullah SAW:
السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ أَسْأَلُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Latinnya: Assalamu 'alaikum ahlad-diyaari minal-mu'miniina wal-muslimiin, wa inna in shaa Allahu bikum laahiquun, wa yarhamullahu al-mustaqdimiina minnaa wal-musta'khiriin, as'alullaha lanaa wa lakumul 'aafiyah.
Artinya: "Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penduduk kampung (Barzakh) dari orang- orang mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami-insya Allah-akan menyusulkan, kami mohon kepada Allah untuk kami dan kamu, agar diberi keselamatan (dari apa yang tidak diinginkan)."
Berikutnya adalah bacaan doa ziarah kubur orang tua yang bisa Anda lantunkan saat berziarah ke makam orang tua yang telah tiada.
Doa ini dapat dipanjatkan sebagai bentuk penghormatan dan permohonan ampun bagi mereka yang sudah berpulang, seperti yang diuraikan dari Muhammad Abdul Hadi dalam bukunya Ayah Ibu Kubangunkan Surga Untukmu.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرْهَا وَبَحْرِهَا خُصُوصًا إِلَى آبَاءِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِينَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الْحُقُوقِ عَلَيْنَا اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ اللَّهُمَّ انْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُورِ مِنْ أَهْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ
Latinnya: Rabbighfir lii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa. Allahummaghfir lil-muslimiina wal-muslimaati wal-mu'miniina wal-mu'minaati al-ahyaa'i minhum wal-amwaati min mashaariqil-ardhi ilaa maghaaribihaa barrihaa wa bahrihaa khusuushan ilaa aabaa'inaa wa ummahaatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatiinaa wa asaatidzatinaa wa mu'allimiinaa waliman ahsana ilaynaa wa li'ashaabil huquuqi 'alaynaa. Allahummaghfir lahum warhamhum wa'aafihim wa'fu 'anhum. Allahumma anzilir-rahmata wal-maghfirata wash-shafaa'ata 'alaa ahli-l-qubuur min ahli laa ilaaha illallah Muhammadu Rasulullah.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku sejak kecil. Ya Allah, ampunilah kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat, dari timur sampai barat, dari daratan hingga lautan. Khususnya untuk ayah-ayah kami, ibu-ibu kami, kakek-nenek kami, guru-guru kami, dan mereka yang telah berbuat baik kepada kami, serta orang-orang yang memiliki hak atas kami. Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka, berilah keselamatan kepada mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, dan syafaat-Mu kepada ahli kubur dari kalangan orang-orang yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah."
Hukum Ziarah Kubur
Dikutip dari buku Yaasiin & Tahlil tulisan Imam Mubarok Bin Ali, ziarah kubur adalah amalan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, di mana umat Islam diajak untuk mendoakan mereka yang telah mendahului.
Hukum ziarah kubur, khususnya bagi kaum laki-laki, adalah sunnah dan tidak ada perbedaan pendapat di antara ulama fiqh mengenai hal ini.
Bahkan, ulama seperti Ibnu Hazm menjelaskan bahwa ziarah kubur ini bisa menjadi wajib setidaknya sekali seumur hidup, karena adanya perintah dalam syariat untuk mengingat kematian.
Namun, pendapat mengenai hukum ziarah kubur bagi wanita berbeda-beda. Beberapa ulama membolehkan ziarah bagi kaum wanita, terutama jika dilakukan dalam kondisi aman dan terhindar dari fitnah.
Pendapat ini merujuk pada fakta bahwa Rasulullah SAW tidak pernah secara eksplisit melarang wanita untuk berziarah. Bahkan, riwayat menunjukkan bahwa beliau tidak melarang perempuan untuk duduk di samping kubur.
Selain itu, juga ada riwayat yang menunjukkan bahwa Aisyah RA pernah menziarahi kuburan saudaranya.
Adab Ziarah Kubur
Setelah memahami pentingnya ziarah kubur dan hukum-hukumnya, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita menjalankan ziarah tersebut dengan adab yang benar.
Berikut ini adalah beberapa adab yang harus diperhatikan saat berziarah ke kubur yang dikutip dari sumber sebelumnya dan arsip DetikHikmah.
- Disarankan untuk melepas alas kaki
- Berziarah dengan posisi berdiri
- Menyiramkan air di atas makam
- Mengangkat tangan ketika berdoa untuk jenazah
- Menangis diperbolehkan
- Hindari makan, minum, tertawa, dan berbicara berlebihan
Tata Cara Ziarah Kubur
Setelah mengetahui adab yang harus diperhatikan saat berziarah kubur, penting juga untuk memahami tata cara yang benar dalam melaksanakannya.
Berikut ini adalah tata cara ziarah kubur yang perlu Anda ketahui agar ziarah berjalan khusyuk dan penuh makna.
- Menyampaikan salam kepada ahli kubur
- Membaca Surah Al-Fatihah
- Melantunkan Surah Al-Baqarah ayat 1-5
- Membaca Ayat Kursi
- Melanjutkan dengan Surah Al-Baqarah ayat 284-286
- Mengulang Surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali
- Membaca Surah Al-Falaq sebanyak 3 kali
- Mengulang bacaan Surah An-Nas sebanyak 3 kali
- Memperbanyak dzikir kepada Allah SWT
- Mendoakan almarhum/almarhumah
Larangan-larangan Saat Ziarah Kubur
Setelah memahami adab dan tata cara berziarah kubur, penting bagi kita untuk mengetahui larangan-larangan yang harus dihindari selama ziarah.
Berikut adalah beberapa hal yang dilarang saat berziarah kubur agar amalan kita diterima dan tidak terjerumus dalam kesalahan.
- Dilarang menabur bunga di atas kuburan
- Dilarang duduk di atas makam
- Tidak diperbolehkan menginjak makam
- Tidak boleh mengarahkan tangan ke makam saat berdoa
- Dilarang mengucapkan kata-kata yang tidak pantas
- Menangisi jenazah dengan meratap tidak diperkenankan
- Tidak boleh menetapkan waktu khusus untuk berziarah
Hikmah dan Manfaat Ziarah Kubur
Setelah mengetahui tata cara dan larangan saat berziarah kubur, kini saatnya kita memahami hikmah dan manfaat dari amalan ini.
Berikut adalah beberapa hikmah dan manfaat yang dapat kita peroleh dari melakukan ziarah kubur.
Manfaat bagi Orang yang Berziarah
- Mengingatkan akan kematian
- Mengingatkan tentang akhirat dan hari pembalasan
- Melaksanakan dua sunnah Rasulullah SAW
- Menguatkan zuhud dan melepaskan keterikatan pada dunia
Manfaat bagi Ahli Kubur (Orang yang Didoakan)
- Menyenangkan hati ahli kubur
- Meringankan siksa kubur
Demikian penjelasan mengenai ziarah kubur, mulai dari doa ziarah kubur orang tua maupun kerabat, hingga hukum ziarah kubur, adab-adab, tata cara, larangan, dan manfaatnya.
(inf/inf)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi