7 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan saat Wudhu

7 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan saat Wudhu

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 19 Des 2025 10:15 WIB
7 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan saat Wudhu
Ilustrasi wudhu (Foto: iStock)
Jakarta -

Setiap Muslim diwajibkan berwudhu dengan benar untuk menyucikan diri sebelum menjalankan salat. Pentingnya wudhu ini pun dikupas oleh Drs. Oan Hasanuddin melalui bukunya Mukjizat Berwudhu.

Ia merujuk pada hadits dari Abu Hurairah sebagai dalil utama. Dalam hadits tersebut menunjukkan betapa vitalnya posisi wudhu bagi keabsahan ibadah salat."

"Tidak diterima salat salah satu seorang dari kalian apabila ia berhadas, hingga ia berwudhu." (HR. Bukhari dan Muslim)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingat salat adalah rutinitas wajib lima waktu, kualitas wudhu pun menjadi kunci utama kesempurnaan ibadah tersebut. Sayangnya, sering kali kita abai dan melakukan kesalahan saat berwudhu tanpa sadar.

Meski tampak remeh, kekeliruan ini berisiko memengaruhi sah atau tidaknya salat kita. Lalu, apa saja kesalahan yang sering tidak kita sadari itu?

ADVERTISEMENT

Kesalahan dalam Wudhu

Merujuk pada karya Saiful Anwar Al Batawy yang berjudul Dasyatnya Air Wudhu, terdapat beberapa poin kesalahan umum yang sering dilakukan oleh umat Muslim saat melaksanakan wudhu.

1. Menggunakan air yang Tidak Baik untuk wudhu

Kesucian wudhu tidak hanya ditentukan oleh jernihnya air, tetapi juga keberkahan cara mendapatkannya. Air hasil curian masuk dalam kategori haram. Air tersebut tidak bisa digunakan untuk menyucikan diri di hadapan Allah.

Sebagaimana pesan Rasulullah SAW, Allah hanya menerima apa yang baik. Sehingga kehalalan air menjadi syarat mutlak dalam ibadah.

"Sesungguhnya Allah Ta'ala itu Maha Baik. Dia tidak menerima sesuatu kecuali yang baik." (HR. Muslim)

2. Adanya Hal yang Menghalangi Air Menuju Kulit

Agar wudhu sah, air harus menyentuh kulit secara langsung. Pastikan tidak ada kutek, tato, atau lapisan penghalang lainnya yang menempel di anggota wudhu.

Tanpa kontak langsung antara air dan kulit, syarat sah wudhu tidak terpenuhi. Sebaiknya, bersihkan dahulu segala kotoran atau lapisan yang menghambat air sebelum Anda berwudhu.

3. Menghilangkan Salah Satu Rukun Wudhu

Jangan sampai asal basah, wudhu bisa dianggap tidak sah jika ada satu saja rukun yang terlewati. Walaupun Anda menggunakan air yang melimpah, wudhu tetap tidak valid apabila urutannya berantakan. Dampaknya, salat yang Anda kerjakan pun menjadi tidak sah di mata agama.

Berikut ini adalah rukun wudhu:

  • Niat wudhu
  • Membasuh Wajah
  • Membasuh Kedua Tangan Sampai ke Siku
  • Mengusap kepala
  • Membasuh kedua kaki dan kedua mata kaki
  • Tartib

4. Memisahkan antara Kumur-kumur dan Menghirup Air

Salah satu kekeliruan yang umum ditemukan di masyarakat adalah memisahkan pengambilan air untuk berkumur dan menghirup air ke hidung (istinsyaq). Padahal, berdasarkan hadis Nabi SAW, terdapat tiga metode yang benar untuk melakukan kedua hal tersebut:

  • Metode Gabungan (Satu Telapak): Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Zaid, Rasulullah berkumur-kumur dan menghirup air dari satu telapak tangan. Beliau mengerjakannya sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari Muslim)
  • Satu Gayung untuk Tiga Kali: Cara ini dijelaskan dalam hadits Abdullah bin Zaid. Rasulullah berkumur-kumur dan menghirup air lalu mengeluarkannya sebanyak tiga kali dari satu gayung. (HR. Bukhari)
  • Metode Berurutan dari Satu Wadah: Hal ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW memasukkan tangan kanannya dalam bejana lalu berkumur-kumur tiga kali dan menghirup air tiga kali. (HR. Abu Daud, An-Nasai)

5.Kelalaian dalam menyempurnakan wudhu

Ini adalah salah satu kesalahan paling fatal saat berwudhu. Jika ada satu saja bagian tubuh yang masuk dalam rukun wudhu namun luput dari basuhan air, maka wudhu Anda otomatis dianggap tidak sah.

6. Mencuci Anggota Wudhu Lebih dari Tiga Kali

Merujuk pada riwayat Bukhari dan Muslim dari Utsman bin Affan, Rasulullah SAW biasa membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali. Namun, praktik ini bersifat fleksibel; dalam hadits Abdullah bin Zaid disebutkan beliau pernah membasuhnya dua kali, bahkan menurut Ibnu Abbas, Rasulullah SAW juga terkadang hanya membasuh sekali untuk setiap bagian."

7. Mengusap Kepala Lebih dari Tiga Kali

Mengusap bagian kepala sebanyak tiga kali dikategorikan sebagai kesalahan dalam prosedur wudhu. Praktik yang benar menurut tuntunan Rasulullah SAW adalah melakukan satu kali usapan dari bagian depan ke belakang, yang kemudian diikuti dengan membasuh kedua telinga.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Zaid dalam HR. Bukhari, Rasulullah SAW mempraktikkan pengusapan kepala hanya satu kali.

Wallahu a'lam.




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads