Doa iftitah dibaca setelah takbiratul ihram. Hukum membaca doa iftitah adalah sunnah. Rasullullah SAW mengajarkan beberapa bacaan doa iftitah.
Doa iftitah sunnah dilaksanakan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca ta'awudz dalam setiap sholat, baik itu sholat fardhu ataupun sholat sunnah. Sementara untuk sholat jenazah, doa iftitah tidak disunnahkan dibaca karena shalat jenazah memang dianjurkan singkat.
Mengutip buku QnA Persoalan Islam oleh Kusnadi S.Ag M.Ag M.AHum, menjelaskan doa iftitah memiliki banyak shighat (bentuk) berdasarkan riwayat-riwayat hadits. Doa iftitah dibaca setelah takbiratul ihram. Pada saat ini, seseorang yang sedang sholat dilarang untuk melakukan apa pun selain gerakan dan ucapan sholat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana tertuang dalam hadits Imam Tirmidzi, Abu Dawud, dan lainnya, Rasulullah SAW bersabda:
مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الطُّهُورُ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ
Artinya: Kuncinya salat adalah suci, tahrimnya (yang mengharamkan melakukan apa pun) adalah takbir, dan tahlilnya (yang menghalalkan melakukan apa pun) adalah salam.
Baca juga: Doa Sujud Tilawah dan Artinya, Kapan Dibaca? |
Bacaan Doa Iftitah
Ada beberapa versi bacaan doa iftitah yang diajarkan Rasulullah SAW. Berikut bacaannya:
Doa Iftitah 1
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا.
Arab-latin: Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila
Artinya: Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.
أنى وجهت وجهي للذى فطر السموات والأرض حنيفا مسلما وما أنا من المشركين
Arab-latin: inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin
Artinya: Kuhadapkan wajahku kepada zat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.
ان صلاتى ونسكى ومحياي ومماتى لله رب العالمين لاشريك له وبذلك امرت وانا من المسلمين
Arab-latin: inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin
Artinya: Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.
Bacaan Doa Iftitah 2
Berdasarkan hadist riwayat Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi berikut doa iftitah
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ
Arab-latin: Subhaanakallahumma wa bi hamdika wa tabaarokasmuka wa ta'aalaajadduka wa laa ilaha ghoiruk.
Artinya: Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau.
Bacaan Doa Iftitah 3
Rasulullah SAW juga membaca doa iftitah pendek lainnya seperti hadist riwayat Bukhari, dan Muslim
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Arab-latin: Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.
Artinya: Ya Allah, jauhkan lah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkan lah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cuci lah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.
Bacaan Doa Iftitah 4
Doa iftitah ini dibaca ketika Rasulullah SAW melakukan sholat malam. Hal tersebut berdasarkan hadist riwayat Muslim
اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اِهْدِنِى لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Arab-latin: Allahumma robba jibroo-iila wa mii-ka-iila wa isroofiila, faathiros samaawati wal ardhi 'aliimal ghoibi wasy syahaadah anta tahkumu bayna ibaadika fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun, ihdinii limakhtulifa fiihi minal haqqi bi-idznik, innaka tahdi man tasyaa-u ilaa shirootim mustaqiim.
Artinya: Ya Allah, Rabbnya Jibril, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Rabb yang mengetahui yang ghaib dan nyata. Engkau yang menjatuhkan hukum untuk memutuskan apa yang mereka pertentangkan. Tunjukkan lah aku pada kebenaran apa yang dipertentangkan dengan seizin dari-Mu. Sesungguhnya Engkau menunjukkan pada jalan yang lurus bagi orang yang Engkau kehendaki.
Bacaan Doa Iftitah 5
Berdasarkan hadist riwayat Abu Daud, Rasulullah pernah mengamalkan doa iftitah ini
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ
Arab-latin: Allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilla a'udzu billahi minasy syaithooni min nafkhihi, wa naftshihi, wa hamzih.
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan, dan godaan setan.
Syarat Sunnah Membaca Doa Iftitah
Kesunnahan membaca doa iftitah memiliki empat syarat. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka kesunnahan membaca doa iftitah menjadi gugur atau hilang.
1. Sholat yang dikerjakan selain sholat jenazah, walaupun sholat jenazahnya di atas kuburan atau shalat ghoib (mayatnya berada di daerah yang jauh dari daerahnya orang yang mensholati).
2. Waktunya cukup untuk mengerjakan sholat (beserta membaca doa iftitah). Jika waktunya sempit atau terbatas, maka boleh untuk tidak membaca doa iftitah bahkan harus melaksanakan yang wajib-wajib saja.
3. Saat menjadi makmum tidak khawatir ketinggalan sebagian surat al-Fatihah seandainya ia membaca doa iftitah.
4. Saat menjadi makmum, ia tidak menjumpai imam di selain posisi berdiri. Jika ia menjadi makmum masbuq dan menjumpai imam di selain posisi berdiri semisal ruku', sujud dsb, maka tidak disunnahkan membaca doa iftitah, akan tetapi ia langsung menyusul ke posisi imam.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah