Rajab adalah salah satu bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. Banyak amalan yang bisa dilakukan muslim pada bulan ini, salah satunya puasa.
Karena waktu Rajab berdekatan dengan Ramadan, biasanya bulan ini dimanfaatkan muslim untuk memulai persiapan ibadah jelang bulan puasa. Mengerjakan puasa qadha Ramadan juga jadi salah satu persiapan yang dapat dikerjakan muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari karya KH Muhammad Habibillah, puasa qadha adalah puasa yang harus dikerjakan muslim untuk mengganti puasa Ramadan yang tertinggal. Alasan meninggalkannya juga harus dalam uzur syar'i, seperti sakit, musafir, hamil, menyusui, lanjut usia, haid, nifas, serta pekerja berat.
Adapun terkait puasa Rajab, anjuran ini disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda,
"Sesungguhnya di surga ada suatu sungai yang bernama Rajab. Warnanya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Barang siapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, akan diberi minum oleh Allah dari sungai itu." (HR Bukhari dan Muslim)
Bolehkah Menggabung Niat Puasa Rajab dan Qadha Ramadan?
Mengenai hukum menggabungkan niat puasa rajab dan qadha Ramadan, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama, berikut penjelasannya.
1. Boleh
Menurut buku Ensiklopedia Islam oleh Makmur Dongoran, menggabungkan puasa qadha Ramadan dengan puasa sunnah seperti puasa Rajab jadi perdebatan di kalangan ulama fikih. Perlu dipahami, qadha Ramadan adalah puasa wajib dan tidak disyaratkan harus di bulan Rajab.
Dari Aisyah RA berkata,
"Saya memiliki utang puasa Ramadan, dan saya tidak sanggup membayarnya kecuali di bulan Sya'ban." (HR Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas menunjukkan qadha Ramadan bisa dilakukan di luar bulan Rajab, bahkan bisa dilakukan hingga Sya'ban.
Walau demikian, ulama berbeda pendapat apakah boleh menggabungkan niat puasa qadha Ramadan dengan puasa sunnah, termasuk Rajab. Pendapat pertama menyebut boleh menggabungkan dua puasa sebagaimana dikatakan sebagian ulama Syafi'iyah dan difatwakan oleh Lembaga Fatwa Mesir.
Adapun, Imam As Suyuti dalam Al Asybah wa An Nadzair menyatakan hal berikut,
"Jika seseorang melakukan qadha puasa, puasa nazar, atau puasa kaffarah, kemudian ia berniat untuk berpuasa pada hari Arafah, maka puasanya sah dan ia akan memperoleh dua pahala, yaitu pahala wajib dan pahala sunnah."
Meski diperbolehkan, yang lebih utama adalah memisahkan antara puasa sunnah dengan puasa wajib.
2. Tidak Boleh
Sementara itu, pendapat kedua menyatakan tidak boleh digabung. Pendapat ini berasal dari Syekh bin Baz, Syekh Dr Abdurrahman Ali Al Askar, dan Syekh Dr Muhammad bin Hassan. Menurut mereka, tidak boleh menggabungkan niat qadha Ramadan dengan niat puasa sunnah atau puasa Rajab.
Jika niat puasa qadha Ramadan digabungkan dengan puasa sunnah, maka hilanglah niat puasa sunnah yang dibaca dan yang sah adalah niat puasa qadha. Ini sesuai dengan kaidah fiqhiyah.
Aritnya, jika niat fardhu (yang besar atau utama) digabungkan dengan niat sunnah (yang kecil) maka yang berlaku dan sah adalah niat fardhu, dan tidak berlaku lagi niat sunnah. Jadi, walau seseorang masih memiliki kesempatan untuk berpuasa Ramadan dan puasa sunnah, penggabungan kedua puasa itu diperbolehkan tetapi niat yang diutamakan adalah niat qadha Ramadan.
Bacaan Niat Puasa Rajab dan Qadha Ramadan
Berikut niat puasa Rajab dan qadha Ramadhan yang dikutip dari buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin Al Qurawy.
1. Niat Puasa Rajab
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri rajaba sunnata lillaahi ta'aala.
Artinya: "Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah Ta'ala."
2. Niat Puasa Qadha Ramadan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى.
Nawaitu shauma ghadin 'an qadha-i fardhi ramadhaana lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah Ta'ala."
(aeb/inf)












































Komentar Terbanyak
Sosok Pria Muslim Hentikan Penembakan Massal Yahudi di Pantai Bondi
Doa Bulan Rajab Sesuai Sunnah Rasulullah SAW: Arab, Latin dan Artinya
Bolehkah Rujuk Tanpa Menikah Ulang Setelah Talak 1?