3 Contoh Teks Khutbah Jumat Tema Ibadah Haji

3 Contoh Teks Khutbah Jumat Tema Ibadah Haji

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 09 Mei 2025 07:15 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat
Foto: Ilustrasi khutbah Jumat (Edward Ridwan/detikSulsel)
Jakarta -

Umat Islam di seluruh dunia sedang bersiap melaksanakan ibadah haji di Makkah, termasuk jemaah asal Indonesia. Dakwah tentang ibadah haji bisa disampaikan melalui berbagai cara, salah satunya khutbah Jumat.

Perintah melaksanakan ibadah haji dijelaskan dalam banyak dalil, termasuk melalui Al-Qur'an surat Ali 'Imran ayat 97,

فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Berikut beberapa contoh teks khutbah Jumat yang bertema ibadah haji. Khutbah ini bisa menjadi referensi untuk dibawakan ketika umat Islam melaksanakan sholat Jumat.

ADVERTISEMENT

Khutbah Jumat Tema Ibadah Haji

1. Khutbah Jumat: Haji sebagai Rukun Islam Kelima

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ

أَمَّا بَعْدُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اِتَّقُوْ اللهَ، وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا الْمُنْكَرَاتِ وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُوْمَتٍ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah menjadikan Islam sebagai agama sempurna dan menetapkan lima pilar utama yang harus ditegakkan oleh setiap Muslim. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dalam kesempatan khutbah yang mulia ini, marilah kita menaruh perhatian pada salah satu rukun Islam yang agung, yaitu ibadah haji.

Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Ali 'Imran ayat 97,

فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Haji bukanlah ibadah biasa. Ia adalah bentuk totalitas penghambaan seorang Muslim kepada Allah. Ia merupakan perjalanan suci yang menyatukan unsur fisik, spiritual, dan material. Bagi yang mampu, menunda haji adalah kelalaian terhadap perintah yang telah jelas dalam syariat.

Khutbah Kedua

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,

Rasulullah SAW bersabda:

"Islam dibangun atas lima (dasar): persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, hendaknya setiap Muslim menyiapkan diri untuk menunaikan ibadah haji. Tidak hanya dengan bekal harta, tetapi juga dengan memperbaiki niat, memperkuat ilmu agama, dan membersihkan hati dari kesombongan dan riya.

Semoga Allah memberikan kemampuan kepada kita semua untuk menunaikan ibadah haji dan menganugerahkan kita haji yang mabrur.

2. Khutbah Jumat Haji dan Ketundukan kepada Allah

Khutbah Pertama

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد: فيا أيها الإخوان، أوصيكم ونفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القرآن الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صدق الله العظيم

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan ibadah haji sebagai sarana latihan ketundukan dan kepatuhan seorang hamba kepada Rabb-nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW yang menjadi suri teladan dalam seluruh aspek kehidupan.

Jemaah Jumat rahimakumullah,

Haji mengajarkan kita untuk tunduk tanpa membantah, untuk taat tanpa mempertanyakan. Ketika seorang Muslim mengenakan ihram, ia meninggalkan atribut dunia. Ketika ia thawaf mengelilingi Ka'bah, ia mengingat bahwa hidupnya berputar di sekeliling perintah Allah.

Ketika ia sa'i antara Shafa dan Marwah, ia meneladani Siti Hajar yang penuh harap dan keimanan. Ketika ia wukuf di Arafah, ia berdiri sebagai hamba yang memohon ampunan dan mengakui kelemahan.

Khutbah Kedua

Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah,

Melalui haji, seorang Muslim seharusnya kembali ke tanah airnya dengan jiwa yang baru, hati yang bersih, dan semangat ketundukan yang tinggi. Jangan sampai kita kembali kepada maksiat setelah kita menyucikan diri di tempat yang paling suci.

Haji bukan hanya ritual fisik, tapi ia harus berdampak pada akhlak, perilaku, dan ketakwaan. Mari kita ambil pelajaran ini, walaupun kita belum berhaji, dengan meniru semangat ketaatan dan ketundukan dari para hujjaj.

3. Khutbah Jumat: Wukuf di Arafah dan Rahmat Allah

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلهِ وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْاِحْسَانِ، وَمُضَاعِفِ الْحَسَنَاتِ لِذَوِي الْاِيْمَانِ وَالْاِحْسَانِ، اَلْغَنِيِّ الَّذِيْ لَمِ تَزَلْ سَحَائِبُ جُوْدِهِ تَسِحُّ الْخَيْرَاتِ كُلَّ وَقْتٍ وَأَوَانٍ، العَلِيْمِ الَّذِيْ لَايَخْفَى عَلَيْهِ خَوَاطِرُ الْجَنَانِ، اَلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَاتَغِيْضُ نَفَقَاتُهُ بِمَرِّ الدُّهُوْرِ وَالْأَزْمَانِ، اَلْكَرِيْمِ الَّذِيْ تَأَذَّنَ بِالْمَزِيْدِ لِذَوِي الشُّكْرَانِ. أَحْمَدُهُ حُمْدًا يَفُوْقُ الْعَدَّ وَالْحُسْبَانِ، وَأَشْكُرُهُ شُكْرًا نَنَالُ بِهِ مِنْهُ مَوَاهِبَ الرِّضْوَانِ

أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ دَائِمُ الْمُلْكِ وَالسُّلْطَانِ، وَمُبْرِزُ كُلِّ مَنْ سِوَاهُ مِنَ الْعَدَمِ اِلَى الْوِجْدَانِ، عَالِمُ الظَّاهِرِ وَمَا انْطَوَى عَلَيْهِ الْجَنَانِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِيْرَتُهُ مِنْ نَوْعِ الْاِنْسَانِ، نَبِيٌّ رَفَعَ اللهُ بِهِ الْحَقَّ حَتَّى اتَّضَحَ وَاسْتَبَانَ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْاِحْسَانِ. أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَللَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang memberikan kita hari-hari yang utama dan waktu-waktu yang penuh kemuliaan. Salah satu hari terbaik dalam Islam adalah hari Arafah. Hari itu adalah hari ketika jutaan umat Islam berkumpul di padang Arafah dalam keadaan berihram, hanya berharap kepada rahmat Allah.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Tidak ada satu hari pun yang lebih banyak Allah membebaskan hamba dari neraka selain hari Arafah." (HR. Muslim)

Hari Arafah adalah hari pengampunan, hari doa yang mustajab. Maka bagi kita yang tidak berhaji, mari manfaatkan hari itu dengan memperbanyak dzikir, doa, dan khususnya dengan berpuasa.

Khutbah Kedua

Kaum Muslimin,

Puasa Arafah bagi yang tidak sedang berhaji memiliki keutamaan besar. Nabi SAW bersabda:

"Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar ia menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim)

Jangan sia-siakan kesempatan ini. Mari kita isi hari-hari menjelang Idul Adha dengan amal shaleh, sedekah, silaturahmi, dan terutama persiapan mental dan spiritual menyambut hari raya kurban.




(dvs/inf)

Hide Ads