7 Adab Ziarah Orang Meninggal Sesuai Sunnah

Adab Ziarah

7 Adab Ziarah Orang Meninggal Sesuai Sunnah

Rahma Harbani - detikHikmah
Selasa, 04 Okt 2022 13:06 WIB
Panjat Doa Untuk Keluarga Saat Ziarah Kubur di Hari Lebaran
Ilustrasi 7 adab ziarah kubur (Foto: ANTARA FOTO)
Jakarta - Keterangan hadits Rasulullah SAW sudah mencakup adab-adab ziarah orang meninggal dunia. Dengan memperhatikan adab tersebut, muslim yang mengamalkan ziarah kubur maupun yang diziarahi mendapat rahmat dan ridho dari Allah SWT.

Menurut buku Adab Berziarah Kubur untuk Wanita karya Mutmainah Afra Rabbani, ziarah orang meninggal dapat mendatangkan dua manfaat. Kedua manfaat tersebut di antaranya dapat mendapatkan pahala karena mendoakan orang di dalam kubur dan mengambil hikmah bahwa tiap yang hidup pasti akan meninggal.

Untuk itu, tidak ada salahnya bagi muslim memperhatikan adab dalam ziarah orang yang sudah meninggal sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Mengutip Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani, berikut ulasan lengkapnya.

7 Adab Ziarah Orang Meninggal Sesuai Sunnah

1. Mengucapkan Salam

Adab ziarah orang meninggal yang pertama adalah mengucapkan salam kepada penghuni kuburan muslim. Salam tersebut hendaknya diucapkan sembari menghadap pada posisi kepala kuburan.

Adapun bacaan salam yang dimaksud adalah sebagai berikut:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة

Artinya: "Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami InsyaAllah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua." (HR Muslim).

2. Membaca Istigfar

Sesampainya di makam orang yang tengah diziarahi, orang yang ziarah hendaknya membacakan istigfar untuk penghuni makam. Bacaan istigfar yang disunnahkan yaitu:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Bacaan latin: "Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi."

Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya."

3. Membaca Doa dan Surat Pendek

Adab ziarah orang meninggal selanjutnya adalah mendoakan sang ahli kubur. Menurut keterangan hadits, Rasulullah pernah datang menghadiri pemakaman sahabatnya dan memohon ampunan untuk mereka. Dibolehkan untuk mengangkat tangan ketika berdoa dan disarankan untuk menghadap kiblat.

Di samping itu, orang yang ziarah juga dapat membaca surat pendek seperti, surat Al Fatihah, surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Dengan membaca surat pendek, orang yang hadir diharapkan mendapat pahala dan bagi penghuni kubur diharapkan mendapat rahmat.

4. Melepas Alas Kaki di Atas Kuburan

Melepas alas kaki saat berjalan di atas kuburan termasuk dalam adab ziarah orang yang meninggal. Hal ini bertujuan untuk menghormati penghuni kuburan sebagaimana dalam sebuah hadits:

يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، أَلْقِ سِبْتِيَّتَكَ! فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُوْلَ اللهِ، خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا

Artinya: "Wahai orang yang memakai sandal, celaka engkau, lepaslah sandalmu! Lalu orang itu melihat dan tatkala dia mengetahui (bahwa yang menegurnya adalah) Rasulullah SAW maka dia melepas dan melempar sandalnya," (HR Abu Daud).

Meski demikian, ada pengecualian dalam kesunnahan tersebut. Jika tanah kuburan itu bertanah panas, basah, dan sebagainya, dibolehkan untuk memakai sandal.

5. Tidak Menangis Berlebihan

Menangis saat menghadiri pemakaman orang yang sudah meninggal diperbolehkan karena Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika melakukan menziarahi makam ibunya. Namun, hendaknya tidak berlebihan hingga meratap, meraung-raung, atau menangis hingga merobek baju sendiri.

6. Tidak Duduk dan Berjalan di Atas Pusara Kuburan

Adab lainnya yang perlu diperhatikan dalam ziarah orang yang sudah meninggal adalah tidak duduk atau berdiri di atas kuburan. Hal ini tidak berlaku bila pelayat berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur.

Rasulullah SAW bersabda,

لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ

Artinya: "Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR. Muslim).

7. Menyiram Air di Atas Pusara

Kegiatan menyiram air di atas pusara kuburan juga termasuk dalam adab ziarah orang meninggal. Keterangan ini didasarkan dari salah satu hadits yang berbunyi:

أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء

Artinya: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Daud).


(rah/kri)

Hide Ads