Studi: Mengurangi Penggunaan Smartphone Bisa Menyehatkan Mental

ADVERTISEMENT

Studi: Mengurangi Penggunaan Smartphone Bisa Menyehatkan Mental

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 24 Mei 2023 07:30 WIB
Man watching television and using smart tv remote control application on mobile phone. Choosing movie stream, switching channel or changing settings in the menu and user interface with smartphone.
Foto: iStockphoto/Tero Vesalainen/Ilustrasi smartphone
Jakarta -

Smartphone kini telah digunakan lebih dari 6 miliar orang di seluruh dunia. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya.

Setiap hari, orang menghabiskan rata-rata lima hingga enam jam untuk smartphone atau ponsel cerdas mereka. Ini belum termasuk penggunaan terkait pekerjaan.

Meskipun bermanfaat, penggunaan ponsel yang berlebihan nyatanya dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental. Hal ini telah dikaitkan dengan gangguan fungsi kognitif, impulsif, masalah tidur, dan kecanduan jejaring sosial pada remaja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sedikit Perubahan Bisa Menyehatkan Mental

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology: Applied, menemukan bahwa hanya diperlukan sedikit perubahan dalam penggunaan smartphone untuk membuat perbedaan nyata dalam kesehatan mental. Menurut penelitian, perubahan sadar dan terkontrol dari waktu sehari-hari yang dihabiskan untuk penggunaan smartphone dapat berkontribusi pada kesejahteraan subjektif. Misal gejala depresi dan kecemasan yang lebih sedikit, kecenderungan penggunaan yang tidak terlalu bermasalah, dan lebih banyak kepuasan hidup.

"Gaya hidup yang lebih sehat, [termasuk] lebih banyak aktivitas fisik. aktivitas, [dan] mengurangi perilaku merokok, dalam jangka panjang," kata Yalda Safai, MD, MPH, seorang psikiater di New York, dikutip dari Very Well Mind.

ADVERTISEMENT

Bukan Meninggalkan, Tapi Batasi Penggunaan

Untuk penelitian ini, peneliti Jerman mengumpulkan data dari April 2019 hingga November 2020, dari peserta berusia 18 tahun ke atas. Lebih dari 600 individu dipilih secara acak dan dibagi menjadi tiga kelompok.

Satu kelompok tidak menggunakan smartphone sama sekali selama satu minggu. Sekelompok orang kedua membatasi jumlah waktu mereka menggunakan ponsel cerdas mereka, mengurangi penggunaan sebanyak satu jam setiap hari. Sedangkan, kelompok terakhir terus menggunakan smartphone mereka tanpa mengubah perilaku mereka.

Peserta kemudian menjawab pertanyaan tentang kebiasaan gaya hidup mereka setelah satu bulan dan menjawab lagi setelah empat bulan. Tujuannya adalah untuk melihat apakah perubahan penggunaan smartphone berdampak pada perubahan perilaku atau kesehatan mental mereka.

Peneliti mengajukan pertanyaan tentang aktivitas fisik individu, merokok, dan tanda-tanda depresi atau kecemasan. Hasilnya menunjukkan bahwa orang tidak perlu berhenti menggunakan ponsel sepenuhnya demi kesehatan mental yang lebih baik, tetapi membatasi penggunaan memang membantu.

"Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pengurangan penggunaan smartphone satu jam per hari selama satu minggu menghasilkan pengurangan penggunaan smartphone dalam jangka panjang, serta mengurangi depresi dan kecemasan, serta meningkatkan aktivitas fisik dan kepuasan hidup," jelas Jennifer Katzenstein, PhD, ABPP-CN, seorang ahli psikologi.

Penelitian ini telah menujukkan bahwa lebih sedikit waktu di layar gadget dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam kesehatan mental. Ini sangat membantu, tetapi mengetahui cara menerapkan pengurangan itu adalah kuncinya.

"Perubahan kecil dalam perilaku kita dapat menghasilkan dampak besar bagi kesehatan mental kita secara keseluruhan dan seberapa positif perasaan kita tentang hidup kita, serta perilaku kesehatan yang kita lakukan," tutur Dr Katzenstein.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads