3 Cara Ini Dinilai Ampuh untuk Mengurangi Penggunaan Media Sosial, Sudah Coba?

ADVERTISEMENT

3 Cara Ini Dinilai Ampuh untuk Mengurangi Penggunaan Media Sosial, Sudah Coba?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 10 Sep 2024 09:00 WIB
Ilustrasi Gaya Hidup Sehat
Foto: Shutterstock/Gaya hidup sehat dengan mengurangi penggunaan media sosial
Jakarta -

Laporan We Are Social pada awal 2024 mengungkapkan bahwa rata-rata orang Indonesia bisa menghabiskan waktu untuk menggunakan internet hingga 7 jam 38 menit. Laporan ini menemukan, ada 139 juta orang Indonesia yang aktif menggunakan media sosial dan terbanyak pada kategori usia 25-34 tahun.

Menurut laporan, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu dalam menggunakan media sosial adalah 3 jam. Untuk situs atau media sosial yang banyak dikunjungi yakni Google, YouTube, Facebook, Instagram, hingga WhatsApp.

Ini sebabnya, media sosial di Indonesia berpengaruh terhadap berbagai generasi. Namun, generasi yang paling terdampak mungkin adalah generasi muda, termasuk anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas bagaimana cara mengontrol penggunaan media sosial?

Psikolog klinis dan asisten profesor di Tennessee State University, Amerika Serikat, Raquel Martin, mengatakan bahwa terpapar oleh teknologi secara berlebihan dapat berdampak buruk, apalagi jika sudah menggunakannya sejak kecil.

ADVERTISEMENT

"Ini mengganggu ritme alami tubuh Anda, membuat Anda semakin sulit tidur dan dapat meningkatkan [kecenderungan] perbandingan sosial," ucapnya dalam CNBC, dikutip Senin (9/9/2024).

Studi menemukan bahwa dampak buruk penggunaan media sosial yang berlebih begitu nyata. Mulai dari memicu kecemasan, mudah membandingkan diri, ketakutan ketinggalan tren atau isu (Fear Of Missing Out/FOMO), hingga depresi.

Sebagai pakar dan juga seseorang yang telah lama menggunakan internet, Martin pernah mengalami kurang tidur, kritis terhadap diri sendiri, dan depresi. Hal ini yang membuat ia akhirnya memulai kebiasaan baru untuk mengatasi penggunaan media sosial.

"Saya memulai dari hal kecil, mencoba membatasi konsumsi media sosial saya hanya di pagi hari. Pikiran dan tubuhku sudah berterima kasih padaku. Inilah yang berhasil bagi saya sejauh ini," imbuhnya.


3 Kebiasaan yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Penggunaan Media Sosial


1. Menyibukkan Diri dengan Sebuah Tujuan Tertentu

Martin mengatakan bahwa kunci pertama untuk membatasi penggunaan media sosial adalah dengan menyibukkan diri. Mulailah dengan memiliki tujuan tertentu untuk hobi, kegiatan yang baru, ketertarikan akan sesuatu, dan seterusnya.

Untuk Martin, ia menyisihkan waktu setiap hari sekitar satu atau dua jam sebelum bersiap-siap bekerja. Dia memilih untuk mengisi waktu dengan berolahraga, bermeditasi, menulis jurnal, membersihkan rumah, atau membaca buku.

Selain itu, dia juga berkomitmen membangun kebiasaan baru dengan meninggalkan media sosial sekitar satu jam sebelum tidur.

"Perubahan ini mungkin tampak kecil, tapi membantu saya mencapai kemajuan. Pada awal tahun 2023, saya rata-rata menggunakan media sosial sekitar sembilan jam per hari. Dua bulan kemudian, saya turun menjadi tujuh (jam per hari)," ungkap Martin.

Ia mengatakan bahwa perubahan kebiasaan ini harus dimulai dengan sesuatu yang realistis. Tujuannya bukan langsung untuk menghentikan, tapi berproses untuk mengurangi meski hanya satu jam atau dua jam.

Selain itu, perlu juga untuk menetapkan tujuan realistis. Misal, ingin mengurangi media sosial dengan memperbanyak baca buku, belajar topik tertentu, belajar disiplin setiap pagi, lebih sehat, dan seterusnya.

2. Menetapkan Batas

Di setiap smartphone, terdapat aplikasi yang bisa memperlihatkan seberapa banyak pengguna memakai media sosial per hari, per minggu, bahkan per bulannya. Jika belum ada, maka bisa diunduh di layanan aplikasi.

Data ini sangat penting agar tiap pengguna tahu pasti, berapa jam atau menit yang telah mereka habiskan untuk bermain media sosial.

Cobalah untuk membuat batasan dengan maksimal 1-2 jam per hari dan setelah itu tinggalkan media sosial untuk menjalani kesibukan lain. Coba setiap hari, termasuk pada akhir pekan.

"Saya (kini) menghabiskan waktu tujuh setengah jam di media sosial per hari pada akhir pekan, hampir setengah dari waktu awal saya yang 14 jam," kata Martin.

3. Tetap Realistis Bahwa Terkadang Kita Akan Scroll Lagi

Martin mengatakan bahwa untuk mengurangi media sosial yang disukai ini, jangan menetapkan ekspektasi. Cobalah untuk fokus mengontrol bukan sepenuhnya membuah kesukaan kita di media sosial.

Sebab, akan sangat realistis karena pada suatu kondisi kita bisa kembali scroll atau menggulir di media sosial dengan waktu yang lama. Dalam hal ini, kita harus sadar ini terjadi, tapi di sisi lain harus konsisten dalam menetapkan batasan.

Jika sehari-hari pekerjaan ada di media sosial, maka buat penggunaan media sosial hanya untuk bekerja dan hitung waktu penggunaannya. Di luar pekerjaan, bisa menyibukkan dengan aktivitas yang lebih terhubung dengan dunia nyata.

"Dapat dimengerti bahwa karena akses (mudah ke media sosial) tersebut, Anda mengalami kesulitan untuk mengelola di luar itu," ujar Martin.

Dampak Positif Mengurangi Penggunaan Media Sosial

Sebelumnya, pada sebuah penelitian di University of Pennsylvania tahun 2018, ditemukan bahwa mengurangi penggunaan media sosial dapat secara signifikan mengurangi kecemasan, depresi, kesepian, masalah tidur, dan rasa takut ketinggalan.

Dalam hal ini, Martin memberi pengakuan bahwa secara pribadi, gejala depresinya juga sudah jauh lebih rendah.

"Saya lebih percaya diri dan keinginan saya untuk membandingkan diri saya dengan orang lain di internet berkurang," katanya.

"Sekarang, lebih sedikit waktu menggunakan aplikasi berarti lebih banyak waktu untuk kesehatan saya, baik fisik maupun mental," imbuh Martin.

Dia mengatakan bahwa ke depan, ingin memiliki target yang lebih sedikit dalam menggunakan media sosial. Sebab, temuan penelitian dari University of Pennsylvania mengatakan, membatasi waktu media sosial hingga kira-kira 30 menit per hari akan mengoptimalkan manfaat kesehatan mental.




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads