Studi: Anak dengan IQ Tinggi Pandai Menyembunyikan Gejala Gangguan Mental ADHD

ADVERTISEMENT

Studi: Anak dengan IQ Tinggi Pandai Menyembunyikan Gejala Gangguan Mental ADHD

Muhammad Alfathir - detikEdu
Senin, 25 Nov 2024 06:30 WIB
ilustrasi ADHD
Foto: iStockphoto/Sewcream/Ilustrasi ADHD
Jakarta -

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan mental yang membuat seseorang sulit mempertahankan fokus, hiperaktif, dan impulsif. Baru-baru ini, studi menemukan bahwa gejala ADHD ditemukan pada anak yang pintar dengan diagnosis yang terlambat.

Secara umum, gangguan ADHD banyak memengaruhi perkembangan anak-anak. Maka dari itu penting untuk mendeteksi sejak dini agar mampu ditangani secara tepat.

Namun sayangnya, kebanyakan anak dengan Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi cenderung bisa menyembunyikan gejala ADHD mereka. Hal ini membuat diagnosis menjadi lebih sulit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi Ungkap Deteksi Diagnosis ADHD yang Terlambat

Dalam studi yang terbit di British Journal of Clinical Psychology, Vol. 63, No. 4 pada Juni 2024 oleh Carolynn Hare dan kawan-kawan, diterangkan bahwa anak-anak rata-rata IQ yang tinggi terlambat didiagnosis ADHD.

Kesimpulan ini didapat setelah tim peneliti University of Western Ontario dan Queen's University di Kanada tersebut, melakukan penelitian terhadap sekitar 568 orang berusia 4 hingga 22 tahun yang menderita ADHD.

ADVERTISEMENT

Mereka meneliti faktor-faktor yang mungkin memengaruhi kondisi ADHD, termasuk jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan rata-rata skor IQ. Penderita ADHD umumnya memiliki kondisi psikologis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi, bergerak, mengendalikan impuls, dan mengatur energi.

"Pertama, kami menemukan bahwa anak dengan IQ yang lebih tinggi memiliki usia diagnosis ADHD yang lebih tua (terlambat). Kedua, kami menemukan bahwa gejala hiperaktif-impulsif dan gejala eksternalisasi berhubungan dengan diagnosis dini pada anak laki-laki dan perempuan," tulis para peneliti, yang dikutip dari Science Alert.

Kenapa Diagnosis ADHD Bisa Terlambat pada Anak dengan IQ Tinggi?

Peneliti mengatakan bahwa orang-orang dengan ADHD cenderung terlambat terdiagnosis karena dinilai pintar dalam menyembunyikan gejala-gejalanya.

Peneliti studi, Carolynn Hare menerangkan bahwa anak-anak yang lebih pintar, atau yang lebih mampu menyembunyikan gejala-gejala mereka, lebih mungkin untuk terlambat didiagnosis ADHD.

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi yang tinggi, dan keluarga etnis non-kulit putih cenderung terlambat didiagnosis ADHD.

Hal ini disebabkan oleh faktor sosial dan kultural yang membuat gejala ADHD sulit untuk dikenali, atau bahkan dianggap sebagai perilaku biasa yang tidak memerlukan bantuan medis.

"Keterlambatan dalam mendiagnosis ADHD pada anak-anak dapat berdampak buruk terhadap perkembangan anak, khususnya penurunan prestasi akademik di sekolah," ujar Hare.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa gejala ADHD yang telat didiagnosis pada anak dengan IQ tinggi karena kepintaran mereka dalam menyembunyikan gejalanya.

"Kita tahu bahwa ADHD muncul dalam banyak bentuk berbeda dan beberapa tanda dan gejala yang lebih halus mungkin terlewatkan, terutama pada anak-anak yang tampak berbakat secara akademis," jelas Hare lebih lanjut.

"Yang lebih rumit lagi, ADHD sering kali salah didiagnosis sebagai sesuatu yang lain. Mencoba menentukan apa itu ADHD dan apa yang bukan bisa jadi sulit, tetapi penelitian seperti ini membantu," tambahnya.

Ke depan, para peneliti menyarankan dokter dan orang tua untuk lebih teliti dalam memahami perilaku dan gejala ADHD pada anak-anak sehingga mereka dapat mendapatkan penanganan medis secara tepat sedini mungkin.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads