Saat ini, hujan yang turun terus menerus mengundang rasa khawatir. Apalagi bagi yang tinggal di daerah rawan banjir. Semakin lama hujan maka makin besar kemungkinan terjadi banjir.
Apa yang terjadi jika hujan turun jutaan tahun terus menerus?
Jika manusia zaman sekarang khawatir dengan hujan yang terjadi beberapa saat, maka bumi sesungguhnya pernah mengalami cuaca sangat ekstrem. Dikutip dari Live Science, hujan selama jutaan tahun sempat terjadi sekitar 233 juta tahun yang lalu.
Untuk mengetahui dampaknya, bisa ditelisik pada ratusan juta tahun lalu saat bumi masih berbentuk Pangaea. Bentuk ini adalah superbenua atau gabungan dari seluruh lempeng benua saat ini. Era ini disebut peneliti sebagai Carnian Pluvial Episode (CPE).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan jutaan tahun menjadi penanda peristiwa penting di bumi. Iklim yang tadinya sangat kering pada periode Trias akhir, mendadak berubah 180 derajat akibat hujan yang turun terus menerus. Peristiwa ini disebabkan letusan gunung api dan perubahan iklim lainnya.
Jurnal terbitan Science Advances pada September 2020 menjelaskan, hujan jutaan tahun lalu yang terjadi terus menerus mengakibatkan kepusahan besar. Diperkirakan, sepertiga dari spesies laut hingga jumlah besar tumbuhan dan hewan darat punah.
Secara rinci, berikut penjelasan dampak hujan berkepanjangan selama dua juta tahun ini:
1. Tumbuhan semakin membesar
Tidak hanya soal kepunahan, fenomena hujan selama dua juta tahun ini tentunya mengubah tatanan ekosistem di bumi. Akibatnya, tumbuhan di bumi juga turut mengalami perubahan akibat proliferasi berlebihan.
Hal ini berimbas pada ukuran pohon yang semakin membesar. Pada masa ini, menurut platform edukasi digital milik PBS, pohon konifer ukuran besar terlihat mendominasi maupun terumbu karang yang turut mengalami pembesaran ukuran.
Tumbuhan dengan ukuran 'terbaru' ini tentu menjadi tantangan bagi hewan herbivora pada masa itu. Mau tidak mau, para hewan pun harus beradaptasi agar bisa memenuhi kelangsungan hidupnya.
2. Dinosaurus semakin 'berjaya'
Masih berhubungan dengan sebelumnya, dampak dari tumbuhan yang membesar ini ternyata menguntungkan dinosaurus. Pada masa ini, dinosaurus dikatakan sebagai kelompok hewan darat yang mendominasi bumi.
Ahli paleontologi Michael Simms mengatakan, pada masa CPE ini justru kelompok dinosaurus mengalami evolusi besar-besaran. Sebelum adanya periode CPE, dinosaurus tercatat masih terbilang langka dan berukuran lebih kecil.
Namun, fenomena ini melahirkan evolusi dinosaurus berbadan besar seperti, Stegosaurus dan Tyrannosaurus. Kemudian, dinosaurus berleher panjang seperti, Brachiosaurus.
Tidak mengherankan, sebab tumbuhan pada masa itu berukuran sangat besar dan tinggi. Hal ini pula yang mendorong kelompok dinosaurus berevolusi mengubah ukuran tubuhnya.
3. Kemunculan kelompok spesies baru
Dampak dari hujan berkepanjangan ini juga tidak hanya membawa dampak evolusi bagi dinosaurus. Jacopo Dal Corso, seorang profesor geologi di China University of Geosciences di Wuhan mengungkapkan, ada sejumlah kelompok hewan dan tumbuhan yang mendominasi ekosistem kala itu.
"Dampak kunci dari periode CPE adalah kepunahan yang cepat diikuti oleh kelahiran besar (spesies baru)," kata dia kepada Majalah Sains EOS.
"Sejumlah kelompok yang memiliki peran sentral dalam ekosistem masa kini mulai muncul atau terdiversifikasi untuk pertama kalinya pada 237 hingga 227 juta tahun yang lalu," imbuhnya lagi.
Kelompok spesies ini, kata Dal Corso, adalah kelompok terumbu karang dan plankton untuk di lautan. Kemudian, fauna darat lain yang juga mulai mendominasi bumi saat periode CPE atau hujan berkepanjangan yakni, katak, kadal, buaya, hingga kura-kura.
(rah/row)