Ini Penyakit Langganan Saat Hujan Turun di Musim Kemarau

Ini Penyakit Langganan Saat Hujan Turun di Musim Kemarau

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 21 Mei 2025 06:00 WIB
hujan di surabaya
Ilustrasi hujan di Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Cuaca di Jawa Timur belakangan ini tak menentu. Saat kemarau mestinya datang dengan panas terik, justru hujan masih rutin mengguyur beberapa daerah, termasuk Surabaya.

Perubahan cuaca seperti ini, diam-diam jadi ancaman bagi kesehatan. Beberapa warga mulai mengeluh kondisi tubuh menurun, tenggorokan sakit, batuk, pilek, hingga gangguan pencernaan.

Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Muhammadiyah Surabaya, dr Bagus Aulia Mahdi SpPD menyebut, ada beberapa penyakit langganan yang sering menyerang saat musim kemarau tapi masih turun hujan seperti beberapa hari terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu yang paling sering ya ISPA, influenza. Jadi penyakit flu, batuk, pilek, demam, nyeri tenggorokan. Biasanya juga musim kemarau gini nggak jarang juga ada penyakit diare," kata dr Bagus saat dihubungi detikJatim, Selasa (20/5/2025).

Lebih lanjut, dr Bagus juga membagikan sejumlah tips menjaga kesehatan di tengah cuaca yang tidak stabil ini. Mulai dari pola makan, minuman, waktu istirahat hingga aktivitas fisik.

ADVERTISEMENT

Untuk makanan, dr Bagus menyarankan agar menghindari makanan yang terlalu berminyak atau berlemak karena dapat mengganggu tenggorokan atau pencernaan, serta memicu radang saluran pernapasan.

Selain itu, konsumsi buah-buahan yang kaya serat dan air seperti jeruk, semangka, dan apel juga penting.

"Kalau dari minuman, sebisa mungkin cukupi kebutuhan cairan harian. Misalnya air putih, 1,5 liter per hari sampai 2 liter sesuai kebutuhan. Minuman yang paling penting jangan terlalu manis, jangan terlalu pekat," ujarnya.

Kemudian, dr Bagus menganjurkan untuk tetap rutin berolahraga, minimal sekali atau dua kali dalam seminggu, menyesuaikan kondisi cuaca. Bisa jogging, jalan santai, atau bersepeda.

"Sekarang lagi musim running, bisa jalan atau mungkin cycling juga bisa disempatkanlah. Seperti itu untuk meningkatkan endurance. Jadi biasanya kalau musim apa kayak gini ini kan endurance, daya tahan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas," jelasnya.

Yang tak kalah penting, kata dr Bagus, adalah mengoptimalkan waktu tidur. Hindari tidur terlalu larut, begadang, atau sebaliknya terlalu banyak tidur.

"Kebutuhan vitamin harian masih kurang bisa diberikan multivitamin seperti B komplek atau yang lain-lain," pungkasnya.




(esw/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads