Hujan menjadi salah satu musim yang hampir dirasakan seluruh wilayah di dunia. Namun, tahukah detikers ratusan juta tahun lalu, Bumi pernah mengalami hujan berkepanjangan hingga jutaan tahun?
Ya, Bumi pernah mengalami hujan selama dua juta tahun. Ini terjadi pada akhir periode Trias, sekitar 232 juta tahun yang lalu. Peristiwa ini dikenal sebagai "Pluvial Carnian" atau Carnian Pluvial Event.
Peristiwa Pluvial Carnian ini diyakini sebagai hujan terlama yang pernah terjadi di Bumi. Lantas, apa yang menyebabkan fenomena ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi Bumi Sebelum Episode Pluvial Carnian
Mengutip situs earth.com, sebelum masa Pluvial Carnian terjadi, sebagian besar Bumi masih berupa daratan tandus dan kering yang membentang dari Kutub Utara hingga Kutub Selatan.
Pada masa itu, suhu Bumi diperkirakan 10 derajat celcius lebih hangat dibandingkan suhu saat ini. Sementara, suhu air laut diperkirakan 47 derajat celcius lebih panas dari suhu laut saat ini.
Beberapa spesies hewan yang hidup pada masa ini meliputi serangga, reptil, dan mamalia purba. Untuk spesies tumbuhan sendiri masih didominasi oleh tanaman gurun.
Namun, kondisi Bumi yang kering ini kemudian diselimuti awan gelap hingga menyebabkan hujan selama dua juta tahun.
Lantas apa penyebabnya?
Penyebab Peristiwa Pluvial Carnian
Teori utama yang dipercaya oleh para ilmuwan sebagai penyebab episode Pluvial Carnian adalah letusan gunung berapi. Sebelum terjadinya peristiwa tersebut, Bumi mengalami letusan serangkaian gunung berapi dahsyat yang membentang di sepanjang Alaska hingga pesisir British Columbia.
Letusan ini melepaskan jumlah karbondioksida yang sangat besar ke atmosfer Bumi hingga menyebabkan pemanasan global, dan pengasaman air laut. Hal ini meningkatkan kelembapan Bumi secara signifikan hingga memicu terjadinya hujan berkepanjangan.
Akibatnya, banyak spesies hewan dan tumbuhan punah, bahkan sekitar sepertiga spesies laut dinyatakan punah akibat hujan berkepanjangan ini.
"Pendinginan yang sangat banyak di atmosfer bagian atas dan penguapan serta pemanasan yang sangat banyak di dekat permukaan menyebabkan badai yang sangat besar," kata ahli geologi yang mendalami peristiwa Pluvial Carnian, Jacopo Dal Corso, yang dikutip dari Explorers Web.
Dampak Peristiwa Pluvial Carnian
Setelah dua juta tahun hujan, kondisi Bumi berubah menjadi lebih basah dan subur. Peristiwa Pluvial Carnian akhirnya memberikan banyak manfaat kepada planet ini. Salah satunya adalah melahirkan banyak spesies baru, termasuk dinosaurus.
Pada masa ini, tumbuhan dan dinosaurus berkembang biak dengan sangat pesat. Bahkan, asam pada lautan menciptakan terumbu karang dan plankton di lautan.
Setelah peristiwa ini, suhu Bumi kembali normal untuk dihuni makhluk hidup, daratan yang semula kering berubah menjadi hutan tropis akibat hujan. Sementara itu, Pangea mulai terpecah dan samudra baru mulai terbentuk.
Hujan terlama di Bumi ini akhirnya membuka jalan bagi kemunculan kehidupan baru di Bumi, yang kemudian berkembang menjadi kehidupan modern seperti saat ini.
(faz/faz)