Menyusuri Keindahan Lima Air Terjun Tersembunyi di Lamanabi Flores Timur

Menyusuri Keindahan Lima Air Terjun Tersembunyi di Lamanabi Flores Timur

I Wayan Sui Suadnyana, Arnoldus Yurgo Purab - detikBali
Minggu, 25 Agu 2024 23:00 WIB
Jurnalis detikBali bersama tiga anak sekolah saat berada di Air Terjun Tengadora, Desa Lamanabi, Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur, NTT, Minggu (25/8/2024). (Arnoldus Yurgo Purab/detikBali)
Foto: Jurnalis detikBali bersama tiga anak sekolah saat berada di Air Terjun Tengadora, Desa Lamanabi, Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur, NTT, Minggu (25/8/2024). (Arnoldus Yurgo Purab/detikBali)
Flores Timur -

Terdapat lima air terjun tersembunyi dan belum banyak dikenal oleh wisatawan, baik domestik maupun internasional, di ujung timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tempat-tempat ini bahkan luput dari perhatian pemerintah dan media setempat. Banyak warga Flores Timur pun belum mengetahui keberadaan lima air terjun ini.

Kelima air terjun tersebut terletak di Desa Lamanabi, Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur, NTT. Masing-masing air terjun memiliki keindahan dan karakteristik tersendiri.

Air Terjun Tongadora memiliki ketinggian 25 meter, Air Terjun Wai Patung setinggi 10 meter, Air Terjun Belowajo setinggi 15 meter, Air Terjun Sukubajo setinggi 17 meter, dan Air Terjun Wiri Wara dengan ketinggian 18 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dionisius Sina Koten (32), pegiat pariwisata di Desa Lamanabi, menjelaskan kelima air terjun ini berada tidak jauh dari pemukiman warga. Namun sayang, akses jalan menuju lokasi masih rusak dan belum memadai.

"Jaraknya hanya sekitar 1 kilometer (km) dari kampung, dengan setengah kilometer sudah dalam proses pengerasan jalan," ujar Dionisius saat ditemui di lokasi air terjun, Minggu (25/8/2024).

ADVERTISEMENT

Selain kendala akses, sinyal telepon seluler di daerah tersebut hanya dapat diterima dari Kabupaten Lembata, dan tidak ada sinyal di sekitar lokasi wisata air terjun.

detikBali menyusuri keindahan lima air terjun ini bersama tiga anak sekolah, yaitu Bernard (12), Martin (8), dan Revan (8). Dionisius juga ikut dalam perjalanan wisata ini. detikBali berangkat ke sana dari Kota Larantuka.

Diperlukan perjalanan sekitar satu jam lebih untuk mencapai Desa Lamanabi dari Kota Larantuka. Setelah tiba, detikers perlu berjalan kaki sekitar 30 menit untuk mencapai tiga air terjun terdekat. Meskipun perjalanan cukup menantang, rasa lelah akan terbayar dengan keindahan alam dan pesona air terjun yang unik.

Salah satu air terjun yang detikBali kunjungi adalah Air Terjun Tongadora. Air terjun ini menjulang tinggi, airnya jatuh menghantam bebatuan cadas sekaligus membelah keheningan hutan yang eksotis. Suara gemericik air menambah kesan alami dan memukau.

Tempat ini sangat cocok bagi wisatawan yang ingin mandi dan berenang karena airnya jernih, sejuk, serta dikelilingi pepohonan besar yang rindang. "Sejuk dan segar. Indah sekali," kata Bernard (18) saat berenang bersama kedua sahabatnya.

Keindahan Air Terjun Tongadora membuat tim detikBali melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Wai Patung dan Belowajo yang letaknya berdekatan. Meskipun tidak setinggi Tongadora, kedua air terjun ini menawarkan aliran air yang deras, menjadikannya tempat yang ideal untuk mencari inspirasi dan berfoto.

Air Terjun Wai Patung tampak megah dengan aliran air yang seolah-olah muncul dari dalam bebatuan, menciptakan kolam alami yang cocok untuk piknik keluarga. Begitu juga dengan Air Terjun Belowajo, yang keindahan alamnya mampu memanjakan mata dan membuat pengunjung betah berlama-lama.

Sementara itu, Air Terjun Sukubajo dan Wiri Wara berada agak jauh dari tiga air terjun lainnya. Namun, keindahan kedua air terjun ini pasti akan memikat siapa pun yang datang, menjadikan kunjungan detikers ke Lamanabi sebagai pengalaman yang tak terlupakan. Penduduk Desa Lamanabi yang ramah akan menyambut detikers dengan hangat.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads