Polda NTB Petakan Titik Rawan Kecelakaan Saat Arus Mudik 2025

Polda NTB Petakan Titik Rawan Kecelakaan Saat Arus Mudik 2025

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 19 Mar 2025 07:08 WIB
Kepala Dinas Perhubungan Lalu Mohammad Faozal besama Wadirlantas Polda NTB AKBP Leo Dedy Defretes, Kepala Perwakilan PT. Jasa Raharja Cabang NTB, Dicky Syiwa Permadi, Selasa (18/3/2025). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Kepala Dinas Perhubungan Lalu Mohammad Faozal besama Wadirlantas Polda NTB AKBP Leo Dedy Defretes, Kepala Perwakilan PT. Jasa Raharja Cabang NTB, Dicky Syiwa Permadi, Selasa (18/3/2025). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) memetakan sejumlah titik rawan kecelakaan menjelang arus mudik Lebaran 2025. Ada tiga daerah yang dinilai paling rawan terjadi kecelakaan, yakni Lombok Barat, Lombok Timur, dan Sumbawa.

Wadirlantas Polda NTB AKBP Leo Dedy Defretes memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 27 Maret mendatang. Ia meminta para pemudik untuk mengurangi kecepatan di sejumlah ruas jalan rawan kecelakaan di NTB.

"Paling rawan dan paling tinggi di Jalan Bypass Lombok Barat karena orang akan cenderung memacu kendaraannya. Kemudian, di jalan layang Mataram-Kayangan Lombok Timur, dan Jalur Trans Sumbawa," ujar Leo di Mataram, Selasa (18/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Leo menjelaskan Polda NTB membuka tiga posko terpadu dalam Operasi Ketupat Rinjani 2025. Ia menegaskan Polda NTB terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait mengenai kesiapan jalur mudik seperti pelabuhan, bandara, dan sejumlah terminal di NTB.

"Kami menyampaikan kepada masyarakat dan operator atau owner kendaraan masalah kelengkapan kendaraan dan selalu memeriksa kendaraan sebelum melakukan perjalanan," kata Leo.

Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Mohamad Faozal mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB) menyediakan 35 posko pengamanan, pelayanan dan terpadu saat momen mudik Lebaran 2025. Puluhan posko terpadu itu tersebar di berbagai titik di NTB.

"Ada di bandara, di pelabuhan, di jalan layang yang condong di titik rawan kemacetan dan kecelakaan," ujar Faozal.




(iws/iws)

Hide Ads