Pembangunan infrastruktur jalan dan irigasi di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdampak efisiensi anggaran oleh Presiden Prabowo Subianto. Transfer daerah tahun 2025, yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), mengalami pemotongan Rp 70,5 miliar.
"Potong Rp 70,5 miliar Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus yang spesifik," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Barat, Fransiskus S Sodo, Senin (17/2/2025).
Fransiskus menjelaskan, pemotongan anggaran tersebut berdampak pada pembangunan infrastruktur jalan dan irigasi di Manggarai Barat. Namun, ia tidak merinci proyek-proyek infrastruktur yang terdampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana pembangunan infrastruktur tersebut sebelumnya sudah dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2025.
"Jalan dan irigasi (terdampak pemotongan anggaran)," ujar Fransiskus.
Ia menegaskan bahwa proyek-proyek infrastruktur tersebut tidak dapat dilaksanakan akibat pemotongan anggaran. Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat juga tidak memiliki alternatif anggaran untuk menutupi kekurangan tersebut.
"Tidak bisa dilaksanakan," kata Fransiskus.
Dalam pekan ini, kata Fransiskus, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mulai membahas penyesuaian anggaran setelah pemotongan Rp 70,5 miliar tersebut.
Diketahui, total DAU dan DAK Tahun 2025 untuk Kabupaten Manggarai Barat awalnya sebesar Rp 731,3 miliar. Setelah pemotongan, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat hanya menerima Rp 660,8 miliar.
(dpw/iws)