Presiden Prabowo Subianto meminta pemangku kepentingan di industri penerbangan untuk kembali menurunkan harga tiket pesawat. Sebelumnya, pada periode Tahun Baru, pemerintah berhasil menurunkan harga tiket hingga 10%.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam pidatonya di acara Puncak Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra yang disiarkan secara daring, Sabtu (15/2/2025).
"Harga (tiket) pesawat terbang turun, dan harus turun lagi kalo bisa, kalo bisa," kata Prabowo, dilansir dari detikFinance.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Penerbangan Gatot Rahardjo menyebutkan sejumlah langkah yang dapat diambil untuk menurunkan harga tiket pesawat. Menurutnya, harga tiket yang mahal saat ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah sendiri.
Gatot menyarankan agar pemerintah menghapus bea masuk suku cadang (sparepart) dan mempermudah impor suku cadang dengan menghilangkan surat keterangan tidak dipungut (SKTD) serta rencana kebutuhan impor dan perolehan (RKIP). Dengan demikian, proses impor bisa berjalan lebih cepat sesuai prinsip just in time (JIT).
"Jadi sebenarnya bisa untuk menurunkan harga tiket pesawat asal ada political will dari pemerintah, karena hampir semua hal yang membuat tiket mahal itu ada di tangan pemerintah," katanya saat dihubungi detikcom, Minggu (16/2/2025).
Gatot menambahkan, pemerintah perlu menetapkan penerbangan kelas ekonomi bukan barang mewah, seperti moda transportasi lain seperti kereta, bus, atau kapal. Dengan begitu, harga tiket bisa mendapatkan subsidi.
Turunkan Harga Avtur dan Hapus Pajak
Selain itu, Gatot menyarankan agar pemerintah menurunkan harga avtur yang menjadi penyumbang terbesar biaya operasional pesawat.
"Menghapus pajak PPN di semua lini penerbangan baik di tiket, avtur, dan layanan bandara," ujarnya.
Ia juga meminta pemerintah melindungi nilai mata uang rupiah terhadap dolar agar industri penerbangan tidak terdampak ketika nilai tukar dolar meningkat.
Perbaiki Iklim Bisnis Penerbangan
Gatot menekankan perlunya perbaikan iklim bisnis dengan menciptakan persaingan usaha yang sehat. Menurutnya, aturan yang menyebabkan persaingan bisnis tidak sehat harus direvisi.
"Jadi yang memungkinkan itu biaya-biayanya harus diturunkan. Dengan demikian, harga jual tiket juga bisa turun," katanya.
Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!
(dpw/dpw)