Sebuah tower base transceiver station (BTS) milik provider seluler Indosat roboh diterjang angin kencang, Minggu (9/2/2025). Akibatnya, jaringan internet masih mengalami gangguan hingga Senin (10/2/2025). Sejumlah orang di sekitar lokasi tower roboh itu tak bisa dihubungi.
"Sementara masih dalam perbaikan," kata Kapolsek Komodo AKP I Made Dwi Krisnanda, Senin (10/2/2025).
Dwi menjelaskan tower itu ambruk setelah tertimpa pohon yang tumbang diterjang angin. Tower yang roboh itu hanya menimpa kabel listrik PLN di depan kantor Camat Boleng sehingga sempat terjadi pemadaman listrik beberapa jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tower Indosat roboh mengenai kabel listrik yang berada di depan halaman kantor Kecamatan Boleng," ungkap Dwi.
Diketahui, tower setinggi 30 meter itu dibangun pada 2017. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut.
Lima Rumah Rusak
Hujan lebat disertai angin kencang juga menyebabkan lima rumah dan dapur rusak di Kecamatan Boleng. Satu rumah dan tiga dapur di Kampung Kaca, Desa Golo Ketak, roboh diterjang angin. Satu rumah di Kampung Gerak, Desa Tanjung Boleng, rusak tertimpa pohon tumbang.
"Bencana alam angin kencang beserta hujan deras yang mengakibatkan beberapa unit rumah dan dapur warga roboh atau rusak berat dan mengalami kerugian," kata Dwi.
Rumah yang roboh di Kampung Kaca milik Martina Wiha (50). Adapun, tiga dapur rusak masing-masing milik Stepanus Nabu (33), Simon Suandi (46) dan Yeremias Ngamput (37).
Diketahui, hujan lebat disertai angin kencang masih terjadi di Kecamatan Boleng dan wilayah lain di Manggarai Barat. Cuaca ekstrem itu menyebabkan bencana alam seperti pohon tumbang, banjir, hingga longsor di sejumlah wilayah di Manggarai Barat.
Perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem itu berlangsung hingga 12 Februari mendatang.
(hsa/gsp)