Pohon Tumbang di Jalur Mataram-Lombok Timur, 1 Pemotor Luka Ringan

Pohon Tumbang di Jalur Mataram-Lombok Timur, 1 Pemotor Luka Ringan

Edi Suryansyah - detikBali
Senin, 10 Feb 2025 14:40 WIB
Anggota Polsek Pringgarata saat mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Raya Mantang, Senin (10/2/2025) pagi. Foto: (istimewa)
Foto: Anggota Polsek Pringgarata saat mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Raya Mantang, Senin (10/2/2025) pagi. (Istimewa)
Mataram -

Hujan lebat yang disertai angin kencang mengakibatkan pohon tumbang di Jalan Raya Mantang di Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Senin (10/2/2025) pagi. Akibatnya, jalan penghubung Kota Mataram-Lombok Timur itu sempat macet parah.

"Iya pagi tadi ada pohon besar tumbang di Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata saat hujan besar itu," kata Kasi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Lalu Brata Kusnadi, Senin siang.

Menurut Brata, situasi saat ini sudah kondusif setelah anggota Polsek Pringgarata mengevakuasi pohon dan mengatur arus lalu lintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah sekarang sudah normal kembali setelah anggota Polsek Pringgarata turun dan mengevakuasi pohon bersama warga sekitar," ujarnya.

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Namun, Brata berujar, ada seorang perempuan pengendara motor luka ringan karena terjatuh saat menghindari pohon tumbang.

ADVERTISEMENT

"Nggak ada korban jiwa dalam kejadian ini," tegas Brata.

Ia mengimbau kepada pengendara agar berhati-hati di tengah cuaca ekstrem. Brata juga meminta masyarakat untuk memantau situasi cuaca alam sebelum bepergian.

"Karena cuaca belakangan sangat ekstrem ya. Kami menghmbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara dan selalu memantau situasi sebelum bepergian," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram mengeluarkan peringatan dini ancaman cuaca buruk tanggal 10-13 Februari 2025. Peringatan dini itu berlaku di 10 kabupaten kota di NTB.

"Hasil analisis bibit siklon tropis 96S ada di perairan sebelah barat Australia. Ada perlambatan kecepatan angin (konvergensi), serta pertemuan dan belokan angin di wilayah NTB," terang Kepala Stasiun Meteorologi Zainul Abdul Majid Satria Topan Primadi.




(hsa/hsa)

Hide Ads