Siswa di Kupang Tak Perlu Habiskan Uang Jajan Berkat Makan Bergizi Gratis

Round Up

Siswa di Kupang Tak Perlu Habiskan Uang Jajan Berkat Makan Bergizi Gratis

Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 07 Jan 2025 07:50 WIB
Siswa di SD GMIT Manumuti, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, saat menikmati makanan bergizi gratis, Senin (6/1/2025). (Yufengki Bria/detikBali)
Foto: Siswa di SD GMIT Manumuti, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, saat menikmati makanan bergizi gratis, Senin (6/1/2025). (Yufengki Bria/detikBali)
Kupang -

Siswa Sekolah Dasar (SD) GMIT Manumuti di Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), girang. Musababnya, mereka tak perlu menghabiskan uang jajan pemberian orang tuanya berkat adanya program makan bergizi gratis (MBG).

Hal itu diakui Lovely Henukh, salah seorang siswi kelas 3 SD GMIT Manumuti. Siswi berusia 8 tahun itu biasanya mendapat uang jajan sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 8 ribu per hari. "Mama bilang jangan jajan karena nanti ada pembagian makanan gratis di sekolah," kata Lovely, Senin (7/1/2025).

Siswa lain, Alvaro Junias Tube (8), juga menikmati MBG yang disediakan. "Rasanya enak, lezat, dan bergizi. Semoga (program MBG) bisa berlanjut di sekolah kami," ujar Alvaro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Siswa Lahap Makanan Pakai Tangan

Program MBG menyasar sebanyak 470 siswa di SD GMIT Manumuti. Siswa menyantap makanan dari program pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) itu menggunakan tangan. Mereka terlihat menyantap makanan dengan lahap.

Kepala SD GMIT Manumuti, Yana Taopan, mengatakan sekolahnya sudah mempersiapkan sarana pendukung untuk penerapan program MBG, termasuk ruangan penyimpanan makanan, detergen hingga tempat air untuk mencuci tangan.

ADVERTISEMENT

"Para siswa juga kami anjurkan agar sebelum makan, harus terlebih dahulu cuci tangan agar tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme yang bisa menularkan penyakit seperti diare," kata Yana saat mendampingi siswanya menikmati MBG.

Menu MBG di SD GMIT Manumuti cukup disukai para siswa. Selain nasi, ada lauk pauk ayam goreng, sayur buncis, tahu goreng, dan pisang. Makanan itu disajikan memakai nampan makan berbahan stainless steel.

"Mereka sangat senang sekali dengan menu yang ada. Karena yang saya amati, menunya sangat lengkap dengan harganya lebih dari Rp 10 ribu itu," kata Yana.

Yana mengatakan MBG disajikan dua kali. Sebanyak 350 siswa kelas 1,2, 5, dan 6 mendapatkan makanan saat kelas pagi pukul 09.15 Wita. Kemudian, sebanyak 120 siswa di kelas 3 dan 4 mendapat jatah MBG saat istirahat siang pukul 11.00 Wita.

"Sasarannya untuk 470 siswa di sekolah kami. Jadi, hari ini pertama kali kami mendapatkan pelayanan makanan gizi gratis," ungkap Yana.

Program MBG di Mataram Ditunda

Sementara itu, penerapan program MBG pada Senin (6/1/2024) batal dilaksanakan. "Kendalanya dapur kami di kabupaten/kota belum siap," kata Kepala Dinas Pendidikan Mataram, Yusuf.

Selain belum siap, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram juga belum menerima petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) terkait mekanisme dapur maupun menu makanan program MBG. Padahal, sudah ada koordinasi antara Pemkot Mataram dengan Korem 162/Wira Bhakti dan Kodim Mataram.

Rencananya, Pemkot Mataram akan bertemu dengan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Dinas Pendidikan Mataram. Pemkot Mataram dan SPPG akan membicarakan teknis program MBG dan dapurnya.

"Rencananya, besok Kepala SPPG akan datang ke Disdik Kota Mataram, jadi besok bisa jelas mekanisme program MBG-nya seperti apa dan dapurnya bagaimana," terang Yusuf.

Adapun program MBG menyasar sekitar 69 ribu pelajar di Mataram. Di antaranya, anak-anak di taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP).

Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengatakan dirinya tidak khawatir jika daerah lain telah lebih dahulu melaksanakan program ini dan siap meniru proses pelaksanaannya. Jika ditemukan kelemahan pelaksanaan program MBG di daerah lain, Pemkot Mataram akan melakukan perbaikan sebelum ikut melaksanakan makan gratis.

"Kami siap saja (dengan program MBG ini karena ini kebijakan nasional, cuma kami memang belum menerima pola skenarionya seperti apa. Pada prinsipnya kami sangat siap," tegas Mohan.

Mohan berharap program makan bergizi gratis ini bisa menjangkau seluruh anak-anak di Kota Mataram. "Mudah-mudahan bisa terjangkau, dan memang harus sesuai dengan jangkauannya dan target kami di sini," harap Mohan.

Sebagai informasi, program MBG ini menyasar anak-anak untuk mendapatkan makanan bergizi secara gratis dari pemerintah. Awalnya program ini mematok anggaran masing-masing anak sebesar Rp 15 ribu, tetapi anggaran turun menjadi Rp 10 ribu per anak.




(iws/dpw)

Hide Ads