Empat wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengeluarkan status tanggap darurat kekeringan. Puncak dampak kekeringan di Bumi Gora diprediksi terjadi pada Agustus mendatang.
"Ada empat wilayah (berstatus tanggap darurat kekeringan), Lombok Barat, Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dan Kota Bima. Sementara wilayah lainnya masih on process," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Ahmadi, Kamis (18/7/2024).
Ahmadi menuturkan sejumlah wilayah yang masuk skala ringan kekeringan saat ini sedang menunggu distribusi air bersih dari dinas terkait. Menurutnya, NTB sudah memasuki musim kemarau sejak dua bulan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sementara, ada BPBD kabupaten/kota yang menangani (distribusi air bersih) itu," imbuhnya.
Sebelum memasuki puncak kekeringan, BPBD NTB menggelontorkan anggaran reguler skala kecil sekitar Rp 35 juta untuk 100 tangki air. Ahmadi menilai jumlah tersebut tidak cukup untuk menangani dampak kekeringan.
Meski begitu, Ahmadi belum bisa memastikan detail anggaran untuk penanganan kekeringan tahun ini. "Kami tunggu SK dari Pak Pj Gubernur dulu, baru bisa tahu besaran BTT-nya (belanja tidak terduga)," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Sosial (Dinsos) NTB mendistribusikan air bersih ke sejumlah wilayah yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau. Adapun, daerah yang menjadi prioritas meliputi semua kecamatan di Lombok Utara.
Sementara itu, distribusi air bersih untuk wilayah Lombok Barat terbagi ke beberapa desa di Kecamatan Gunung Sari dan Sekotong. Selanjutnya, wilayah Lombok Tengah bagian selatan serta beberapa wilayah di Lombok Timur.
"Armada di kantor Dinsos NTB ada empat truk tangki dengan kapasitas 5.000 liter (air) per unit," kata Kepala Dinsos NTB Ahsanul Khalik.
Ahsanul menjelaskan wilayah terdampak kekeringan di Pulau Sumbawa akan ditangani oleh dinsos di masing-masing kabupaten/kota. Ia menyebutkan distribusi air bersih telah dimulai sejak awal Mei lalu.
Rekapitulasi distribusi air bersih Dinsos NTB untuk wilayah terdampak kekeringan pada semester pertama 2024:
- Desa Bonjeruk, Lombok Tengah, terdistribusi 10.000 liter air.
- Desa Batu Putih, Lombok Barat, terdistribusi 20.000 liter air.
- Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur (Lotim), terdistribusi 75.000 liter air.
- Kecamatan Praya Timur (Lombok Tengah), terdistribusi 10.000 liter air.
(iws/iws)