Bencana alam seperti banjir, longsor, hingga angin puting beliung terjadi di lima kecamatan wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (22/2/2024) dini hari hingga pagi. Lima kecamatan tersebut adalah Lembor, Lembor Selatan, Mbeliling, Welak dan Komodo.
Bencana alam terjadi akibat curah hujan tinggi pada Rabu malam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat saat ini masih melakukan pendataan laporan bencana alam tersebut.
"Jenis bencananya, banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Manggarai Barat Robert Gardis, Kamis malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu wilayah yang dilanda bencana alam yakni Desa Siru di Kecamatan Lembor. Wilayah tersebut diterjang banjir bandang. Sembilan hektar sawah dan kebun jagung yang sudah memasuki masa panen terendam banjir.
Selain itu, sejumlah sapi dan ternak lainnya, motor dan sampan terseret banjir. Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Siru dengan Desa Wae Wako dan Poco Dedeng mengalami rusak berat akibat banjir bandang.
Sementara di Kecamatan Mbeliling tepatnya di Wae Sapo, Desa Watu Galang terjadi longsor dan pohon tumbang. Longsor yang terjadi di perbatasan Kecamatan Mbeliling dan Kecamatan Sano Nggoang itu menyebabkan satu pohon besar tumbang di jalan raya. Arus lalu lintas kendaraan sempat lumpuh total beberapa jam.
Longsor juga terjadi di Desa Dunta, Kecamatan Welak. Material longsor sepanjang 30 meter menutup badan jalan yang menghubungi Kampung Jeong dengan Kampung Nggolo. Akses kendaraan juga lumpuh total.
Sementara itu, banjir terjadi di Desa Nangalili. Kecamatan Lembor Selatan, terjadi banjir akibat Sungai Wae Jamal meluap hingga ke jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Lembor dengan Lembor Selatan. Luapan sungai surut beberapa jam kemudian.
Angin puting beliung juga terjadi di Manggarai Barat, yaitu di Kecamatan Komodo. Satu pohon tumbang akibat bencana tersebut.
Robert mengatakan untuk sementara belum ada korban jiwa maupun luka akibat bencana alam tersebut. Namun masyarakat di sejumlah wilayah mengalami kerugian karena lahan pertanian terendam hingga ternak terseret banjir bandang.
"Dampak dari bencana pasti ada, namun belum bisa ditaksir besarannya dari setiap jenis laporan bencana yang dilaporkan," ungkap Robert.
Rumah Jebol Akibat Longsor di Manggarai
Bencana juga terjadi di Kabupaten Manggarai, NTT. Tanah longsor menerjang rumah warga di Dusun Bung, Desa Bulan, Kecamatan Ruteng, Manggarai, Kamis (22/2/2024) saat hujan deras.
Akibatnya, rumah permanen milik Kanisius Gegor (64) itu jebol di dinding bagian belakang hingga material longsor masuk ke dalam rumah. Dapur rumah juga tertimbun tanah longsor.
"Dinding belakang rumah roboh, kusen pintu dan jendela patah, dan dapur tertimbun longsor," kata Kepala Desa Bulan Yuvensianus Hamat, Kamis.
![]() |
Yuven mengatakan material longsor sepanjang 20 meter itu tidak menyebabkan korban jiwa. Saat longsor terjadi, pemilik rumah dan anggota keluarganya berlari ke luar rumah. "Keluarga sempat panik dan lari ke tetangga dalam situasi hujan lebat," ujarnya.
Perkiraan kerugian rumah itu mencapai Rp 25 juta. Pemerintah Desa (Pemdes) Bulan telah melaporkan bencana alam tersebut kepada Bupati Manggarai.
Dalam laporan bencana itu, Pemdes Bulan menyampaikan permohonan bantuan material perbaikan rumah yang rusak, yakni 100 batako, pasir 10 kubik, semen 30 sak, kusen 10 batang, balok 30 barang, dan seng untuk atap dapur 50 lembar.
(dpw/dpw)