6 Hari di Atas Tower 65 Meter, Pria di Kupang Akhirnya Menyerah dan Turun

Kupang

6 Hari di Atas Tower 65 Meter, Pria di Kupang Akhirnya Menyerah dan Turun

Yufengki Bria - detikBali
Selasa, 15 Agu 2023 15:52 WIB
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas I Kupang I Putu Sudayana.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas I Kupang I Putu Sudayana. (Foto: Yufengki Bria/detikBali)
Kupang -

Agus Woro (56), pria yang memanjat dan bertahan di atas tower setinggi 65 meter di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya menyerah. Dia meminta dievakuasi setelah enam hari berada di atas tower milik Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) di Kecamatan Kelapa Lima itu.

"Saat evakuasi, kondisinya lemas karena dipengaruhi oleh terik matahari dan angin kencang, itu berpengaruh terhadap kesehatannya," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas I Kupang I Putu Sudayana kepada detikBali, Selasa (14/8/2023).

Putu menjelaskan sejak hari pertama dan kedua, petugas SAR sudah berupaya untuk mengevakuasi, namun pria asal Ngada itu menolak. Petugas lantas melakukan persiapan evakuasi pada hari-hari berikutnya, sampai akhirnya pria itu menyerah dan meminta turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan sebelum turun pada hari keenam, sehari sebelumnya Agus menulis sepucuk surat lalu dijatuhkan dengan gunting sebagai pemberat. Surat itu berisi permintaan untuk dievakuasi.

"Setelah mendapat informasi dari Sinode GMIT bahwa Agus minta dievakuasi karena aspirasinya tidak ditanggapi, saya langsung perintahkan 15 personel Basarnas yang didukung oleh Polresta Kupang Kota, BPBD, Pemadam Kebakaran, dan Sinode GMIT agar segera mengevakuasinya," katanya.

ADVERTISEMENT

Usai dievakuasi, kondisi kesehatan Agus diperiksa. Dia kemudian diserahkan ke pihak kepolisian Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uli Kupang.

"Kami hanya sebatas evakuasi sehingga tugas selanjutnya kami serahkan kepada Polresta Kupang Kota dan RSB untuk penangan lanjutan terhadap yang bersangkutan," imbuhnya.

Agus sendiri disebut telah 50 kali menaiki tower di beberapa tempat berbeda untuk menyampaikan aspirasinya. Pada aksi yang terakhir, dia meminta untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Beberapa bulan lalu kami baru evakuasi tapi orang yang sama. Kita hidup di negara berdemokrasi boleh saja sampaikan aspirasi tapi jangan sampai meresahkan dan mengganggu ketertiban umum," tandasnya.




(gsp/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads