Panjat Tower Setinggi 65 Meter, Pria Kupang Mau Turun asal Bertemu Jokowi

Panjat Tower Setinggi 65 Meter, Pria Kupang Mau Turun asal Bertemu Jokowi

Yufengki Bria - detikBali
Rabu, 09 Agu 2023 15:40 WIB
Kupang -

Disclaimer: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Pria berinisial AW yang nekat memanjat menara antena radio setinggi 65 meter di Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak mau dievakuasi. Pria berusia 56 tahun itu baru bersedia turun dari tower jika diperbolehkan mengikuti upacara 17 Agustus di Istana Negara dan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Semalam dia juga meminta untuk turun sendiri pada pukul 21.00 Wita dengan pertimbangan tuntutannya harus dipenuhi. Tapi, sampai saat ini masih duduk manis di atas tower," kata Kasi Operasional dan Siaga Basarnas Kupang Muhdar saat ditemui di lokasi, Rabu sore (9/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AW kabarnya sempat menulis surat yang ditujukan kepada Kapolresta Kupang Kota Kombes Rishian Krisna Budiaswanto, Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma, Kepala Cabang Bank Bukopin, dan Ketua Sinode GMIT. Dalam surat itu, AW meminta agar difasilitasi untuk mengikuti apel pengibaran bendera dalam rangka HUT ke-78 RI di Jakarta.

"Kami sudah mendapat arahan dari Kepala Basarnas dan Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Pusat untuk segera mengevakuasinya," imbuh Muhdar.

Muhdar mengatakan AW memanjat tower tinggi menjulang itu sekitar pukul 18.00 Wita, Selasa (8/8/2023). Hingga kini, tim SAR masih belum bisa membujuk AW untuk segera turun. "Kalau memang dia tidak mau dievakuasi, nanti kami akan melaksanakan pemantauan saja," imbuhnya.

Menurut Muhdar, tim SAR tidak bisa menurunkan AW secara paksa karena berisiko tinggi. Oleh karena itu, petugas lebih menekankan pendekatan persuasif agar AW bersedia turun dengan alat yang telah disediakan.

Muhdar menegaskan AW tidak dalam keadaan gangguan kejiwaan. Ia menyebut AW sudah enam kali memanjat tower dan berhasil dievakuasi dengan selamat.

"Pada Juni 2023, dia juga sempat naik ke tower lagi. Tapi, saat itu kami mengevakuasinya dengan aman, tidak seperti saat ini," tandasnya.

Pantauan detikBali di lokasi, AW terlihat duduk di atas kayu penyangga yang diikat pada besi penyangga tower. Ia melilit tubuhnya dengan selembar baliho. AW juga memasang dua bendera merah putih pada penyangga tower.

(iws/gsp)

Hide Ads