Ratusan rumah warga di empat desa di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), terdampak banjir bandang, Senin (13/2/2023) dini hari. Keempat desa, yakni Desa Buwun Mas, Desa Sekotong Tengah, Desa Sekotong Barat, dan Desa Persiapan Pengantap.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB Ruslan Abdul Gani mengatakan bencana banjir bandang di Kecamatan Sekotong tersebut juga mengakibatkan tanah longsor pada pukul 05.00 Wita.
"Satu orang meninggal dunia atas nama Zahira (8) warga Dusun Sepi Desa Buwun Mas Kecamatan Sekotong," ujar Ruslan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, akses jalan di Jalur Dusun Sepi Desa Buwun Mas rusak akibat longsoran tanah. "Dampak lainnya masih proses pendataan. Saat ini, kami masih fokus pada bantuan logistik, peralatan, dan personel," jelasnya.
Saat ini, BPDB NTB sedang melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Lombok Barat untuk melakukan pelaporan dan penyebaran informasi jumlah warga yang terdampak.
BPBD NTB juga sedang menyiapkan bantuan logistik dan peralatan dan melakukan evakuasi korban terdampak.
"Jumlah pengungsi sedang proses pendataan. Kondisi saat ini? Sampai pukul 12.00 Wita air masih menggenangi rumah warga," imbuh Ruslan.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang Desa Buwun Mas di Kecamatan Sekotong pada Senin pagi sebelum sholat subuh sekitar pukul 04.00 Wita. Akibatnya, ratusan kepala keluarga (KK) harus mengungsi.
Salah satu warga terdampak asal Dusun Bengkang Desa Buwun Mas, Uji (36) mengatakan banjir bandang menerjang tiga dusun Sepi, Bengkang, dan Pengantap akibat hujan lebat yang terjadi sejak dini hari tadi.
Menurut Uji, banjir bandang itu tiba-tiba datang dari pegunungan. Akibatnya, aliran sungai yang melewati Dusun Bengkang meluap. Atas peristiwa tersebut barang-barang berharga milik warga ikut terendam.
"Air seperti tsunami. Tiba-tiba datang menerjang rumah setinggi pinggang orang dewasa. Tembok halaman rumah saya jebol," kata Uji kepada detikBali via sambungan telepon.
Diperkirakan banjir yang menerjang tiga dusun tersebut merendam 200 kepala keluarga. Untuk jumlah rumah terendam banjir belum dapat dipastikan berapa totalnya.
"Kami perkirakan 200 KK terendam rumahnya. Kami tidak bisa selamatkan barang-barang. Kulkas, televisi, laptop, handphone tidak bisa saya selamatkan. Karena air langsung meluap saat kami tidur," katanya.
Uji juga mengatakan akibat banjir bandang tersebut satu rumah milik warga di Dusun Sepi ambruk. Akibatnya satu siswa kelas 3 SD tewas tertimpa bangunan rumah.
(BIR/iws)