Dua atap ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bilebante di Desa Bilebante, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, NTB ambruk. Ruang kelas SDN Bilebante itu ambruk pada Kamis (2/6/2022) sekitar pukul 05.00 WITA.
Kepala SDN Bilebante, H Sudirman mengatakan insiden ambruknya dua ruang kelas itu terjadi di luar jam belajar. Sehingga, kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, kini seluruh siswa kelas 1 dan 2 di sekolah tersebut terpaksa belajar di ruang perpustakaan.
"Terpaksa kita gabung belajarnya di ruang perpustakaan. Harapan kami ini bisa segera diperbaiki oleh Pemda," kata Sudirman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudirman menuturkan, gedung SDN Bilebante sebenarnya sudah dalam kondisi rusak sejak 2018 lalu. Selain dua ruang kelas tersebut, beberapa gedung lainnya di SDN Bilebante dikhawatirkan turut ambruk.
"Jadi ada ruang juga yang tidak bisa dipakai. Padahal kami sudah ajukan untuk diperbaiki. Sudah disurvei, dijanji oleh Pemda tapi hilang kabar sampai sekarang," katanya.
Pihak sekolah juga sudah jauh hari mengantisipasi kerusakan bangunan dengan tidak menempatinya sebagai ruangan belajar siswa. Pasalnya, bangunan sekolah itu sudah mulai retak akibat gempa pada Agustus 2018 silam.
"Beberapa tembok sekolahnya sudah retak-retak akibat gempa. Masalah ini kemudian sudah dilaporkan kepala sekolah terdahulu, tapi belum ada respon dari Pemda," katanya.
Sudirman juga berharap agar dua ruang kelas yang ambruk karena lapuk itu agar segera mendapatkan perbaikan. Dengan begitu, proses belajar mengajar diharapkan dapat berlangsung dengan nyaman.
"Kami hanya mohon bantuan secepatnya untuk direhab. Karena siswa kami di sekolah terpaksa kita gabung dengan kelas lain," katanya.
Diketahui dua atap ruang kelas itu ambruk menimpa fasilitas yang ada di dalamnya seperti bangku dan meja. Kejadian itu diduga akibat banyaknya kayu bangunan di atas plafon yang lapuk, kemudian patah karena tak mampu menahan atap bangunan.
"Kondisi itu sangat memprihatikan. Karena sudah empat bulan lebih kami tidak menempati ruangan yang ambruk ini," pungkas Sudirman.
Selain itu pihak sekolah telah mengantisipasi bangunan kelas III yang berada di sebelah dua ruang kelas yang ambruk. Pihaknya pun meminta agar ruang kelas tersebut tidak ditempati untuk kegiatan belajar mengajar.
"Intinya kami minta bantuan alat darurat semisal tenda. Karena sebentar lagi ujian semester akan dilaksanakan. Kalah bisa kami difasilitasi tenda darurat untuk belajar anak-anak sementara," harapnya.
(iws/iws)