Polisi yang diduga memerkosa putri kandungnya ternyata bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di salah satu desa Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelaku memerkosa dan mencabuli anak kandungnya sejak duduk di kelas 6 sekolah dasar (SD) hingga lulus sekolah menengah atas (SMA).
"Benar dia seorang Bhabinkamtibmas. Pelaku melakukan pencabulan sudah bertahun-tahun," ujar Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi, Jumat (21/6/2024).
Kasus Bhabinkamtibmas di Sumbawa mencabuli anak kandungnya itu terungkap setelah ibu korban mendatangi Joko di Universitas Mataram (Unram) untuk meminta perlindungan. "Waktu itu datang mengadu jika anaknya mengalami kekerasan seksual oleh orang tua kandungnya sendiri," kata Joko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Joko, pelaku memerkosa anak kandungnya di rumahnya. Pria berusia 40 tahun tersebut melancarkan aksinya saat situasi rumah sepi.
Joko dan keluarga korban selanjutnya melaporkan pelaku ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB. Setelah menjalani pemeriksaan, Bhabinkamtibmas cabul itu akhirnya menjadi tersangka.
"Kasusnya sudah mau P-21. Tinggal nanti lanjut ke persidangan," ungkapnya.
Sebelumnya, polisi yang berdinas di Sumbawa, NTB, diduga mencabuli anak kandungnya yang baru lulus sekolah menengah atas (SMA). Polisi itu kini ditahan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB.
"Aduan itu ada masuk ke kami," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirreskrimum) Polda NTB, AKBP Feri Jaya Satriansyah, saat ditemui di ruangannya, Kamis sore (6/6/2024).
Feri mengatakan dugaan pencabulan tersebut dilaporkan keluarga korban beberapa waktu lalu. Kasus kini masih berjalan di Ditreskrimum Polda NTB. Penyidik telah melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk pelaku dan korban.
Polisi tidak bisa menyebutkan identitas korban maupun pelaku. Penyidik juga belum bisa memberi keterangan terkait motif dan modus operandi polisi itu mencabuli anak kandungnya sendiri.
"Yang jelas itu masih berproses. Anggota ini benar bertugas di Kabupaten Sumbawa," katanya.
(hsa/hsa)