Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Flores Timur menetapkan status tanggap darurat bencana alam banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-laki selama 27 hari. Penetapan tersebut berlaku sejak 4 Desember hingga 30 Desember 2025.
"Penetapan status tanggap darurat sebagaimana dimaksud adalah selama 27 hari terhitung sejak 4 Desember 2025 sampai dengan tanggal 30 Desember 2025," kata Bupati Flores Timur Antonius Doni Dihen dalam surat keputusan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status tanggap darurat dapat diperpanjang atau dialihkan ke status kedaruratan lain apabila setelah masa tersebut berakhir masih diperlukan penanganan lanjutan, sesuai hasil kajian di lapangan.
"Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Flores Timur Tahun Anggaran 2025 dan/atau sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat," imbuh Anton.
Anton menjelaskan banjir lahar dingin terjadi pada 3 Desember 2025 dan berdampak pada terhambatnya mobilitas orang dan barang di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.
"Dalam rangka mengantisipasi dan meminimalisasi dampak bencana yang terjadi, perlu dilakukan upaya penanganan yang bersifat cepat, tepat dan terpadu sesuai standar dan prosedur penanganan pada masa keadaan darurat bencana," tandasnya.
Untuk diketahui, banjir lahar dingin terjadi di beberapa wilayah seperti Desa Dulipali, Desa Nurabelen, dan Desa Klatanlo. Wilayah tersebut berada di jalur jalan negara antara Kabupaten Flores Timur dan Sikka.
Aliran lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-laki menerjang ruas jalan nasional Trans Larantuka-Sikka, di Desa Dulipali.
"Saat banjir alurnya sangat kuat dan diperkirakan ketinggiannya mencapai lutut. Genangannya diperkirakan 20-30 sentimeter," ujar Kepala Desa Pululera, Paulus Sony Sang Tukan, saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (3/12/2025) pagi.
Selain jalan, lumpur sedalam 40 sentimeter (cm) juga menimbun satu rumah di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur. Kemudian, tiga rumah di Desa Dulipali Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, mengalami rusak berat.
Tak cuma itu, banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-laki juga menyebabkan jaringan listrik terputus di Desa Dulipali. Sebab, beberapa tiang listrik roboh akibat terjangan lumpur tersebut.
(nor/nor)










































