Sebanyak 3.879 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya disiagakan untuk mengamankan 9.390 gereja dan kapela yang tersebar di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengamanan ini sebagai langkah awal untuk memastikan kesiapan Polda NTT dalam mengamankan perayaan Natal 2024..
"Sehingga masyarakat NTT dapat merayakan kedua hari besar tersebut dengan aman, nyaman, dan damai," kata Kepala Biro Operasi (Karoops) Polda NTT, Kombes Deunijiu De Fatima, Jumat (20/12/2024).
Deunijiu mengatakan untuk mendukung pengamanan Natal dan tahun baru (Nataru), petugas telah mendirikan 45 pos pengamanan, 34 pos pelayanan, dan 24 pos terpadu yang tersebar di sejumlah lokasi-lokasi strategis. Sasaran utama dalam pengamanan tersebut meliputi orang, benda, barang, lokasi, dan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerawanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga menjelaskan Polda NTT sudah menyiapkan sejumlah personelnya untuk selalu siaga saat terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, angin kencang, dan pohon tumbang saat Nataru.
"Saya sudah berikan arahan dan petunjuk kepada para jajaran untuk mengantisipasi daerah-daerah yang curah hujannya tinggi. Pasukan kami tetap siaga dengan peralatan yang kami punya. Begitu juga dengan TNI dan Basarnas selalu siap juga bila terjadi bencana alam," jelas Daniel.
Dia mengatakan sejumlah peralatan sudah dicek secara berkala dalam rangka pengamanan Nataru dan kondisi darurat apapun saat dibutuhkan oleh masyarakat ketika dilanda bencana alam. "Pasukan kami selalu siap karena mereka sudah dilatih untuk respons time," ungkap Daniel.
Menurut Daniel, demi menjaga keamanan Nataru, Polda NTT bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Lilin Turangga 2024 yang akan berlangsung selama 13 hari ke depan. Dimulai pada 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
"Nah hal ini perlu dilakukan pengecekan di seluruh wilayah di NTT sebagai sinergitas antara TNI-Polri dan seluruh stakeholder terkait lainnya," terang Daniel.
Mantan Kapolda Papua Barat itu menambahkan pengamanan Nataru ini akan berfokus pada tempat ibadah, sentra ekonomi, lokasi keramaian dan tempat hiburan lainnya. Selain itu, polisi juga sudah membangun posko pengamanan dan posko terpadu agar masyarakat mendapat pengamanan dengan baik.
"Apabila masyarakat mengalami gangguan maupun hal-hal lain, maka kami sudah menyediakan posko pengamanan dan posko terpadu. Kami juga menyediakan kantor-kantor polisi dan TNI untuk bisa menitipkan barang berharga saat masyarakat hendak pergi liburan Nataru. Laporkan kepada kami agar anggota bisa patroli pada rumah-rumah yang ditinggalkan," pungkas Daniel.
(nor/nor)