Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meresmikan Pasar Umum Negara. Peresmian rencananya dilakukan pada pertengah September 2024.
"Target kami, pasar ini bisa diresmikan oleh Bapak Presiden antara tanggal 18 sampai 21 September. Kami sudah mengundang beliau," ungkap Tamba di Pasar Umum Negara, Kamis (5/9/2024).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana melakukan pemelaspasan proyek Pasar Umum Negara. Namun, pembangunan Pasar Umum Negara belum sepenuhnya rampung meski telah dilakukan upacara melaspas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikBali di lokasi, pembangunan pasar yang menelan anggaran Rp 140 miliar ini masih terus dikebut. Beberapa pekerjaan seperti pemasangan atap tambahan dan finishing masih terus dilakukan. Area los dan kios pun belum sepenuhnya bersih.
Namun, upacara melaspas yang digelar menandai bangunan ini secara simbolis sudah dapat digunakan. Para pedagang pun akan mulai menempati kios-kios mereka mulai Jumat (6/9/2024).
Tamba mengeklaim para pedagang sangat antusias dengan pasar baru ini. "Pedagang sudah merasa senang dan nyaman dengan tempat yang baru. Sore ini para pedagang akan dibagikan kunci. Mulai besok sudah bisa memindahkan barang ke pasar baru," imbuhnya.
Menurut Tamba, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana telah memutuskan untuk melakukan soft opening pada 10 September 2024 untuk mengakomodasi antusiasme para pedagang.
"Meskipun belum sepenuhnya selesai, para pedagang sudah bisa mulai membersihkan kios dan mempersiapkan lapaknya. Kami juga akan meminta bantuan TNI (dan) Polri untuk membantu proses pembersihan nantinya," jelas Tamba.
Sebagai informasi, pengerjaan proyek pembangunan Pasar Umum Negara molor. Akibat keterlambatan ini, kontraktor harus merogoh kocek dalam-dalam karena dikenakan denda sebesar Rp 114 juta per hari sejak 31 Agustus 2024.
Tamba memberikan klarifikasi atas denda yang diberikan kepada kontraktor. Dirinya menegaskan denda tidak dikenakan secara keseluruhan terhadap kontraktor, melainkan hanya pada bagian pekerjaan yang terlambat selesai.
"Jadi, misalnya ada pekerjaan taman yang melebihi batas waktu, maka hanya bagian taman itu saja yang dikenakan denda," jelasnya.
Para pedagang menyambut baik upaya pemerintah dalam membangun pasar baru. Ketut Suanda, seorang pedagang pakaian, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah.
"Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati telah menyediakan tempat baru untuk para pedagang. Sudah disusun dengan rapi," ujarnya.
Senada dengan Suanda, Ni Putu Yuli Susanti berharap agar pembangunan pasar dapat segera selesai. "Kami berharap cepat rampung dan kami cepat kembali berjualan. Kami juga berharap ada bantuan dana lunak untuk para pedagang," ujarnya.
(hsa/hsa)