Dikeroyok Anjing Saat Bersepeda, Bocah Perempuan Luka Parah di Wajah

Jembrana

Dikeroyok Anjing Saat Bersepeda, Bocah Perempuan Luka Parah di Wajah

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Selasa, 21 Mei 2024 22:18 WIB
Ilustrasi digigit anjing.
Foto: Ilustrasi digigit anjing. (Getty Images/iStockphoto/dimid_86)
Jembrana -

Ni Putu Anindya Giselle, bocah perempuan berusia 7 tahun di Banjar Tengah, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, menderita luka parah di wajah akibat dikeroyok anjing. Dia pun harus dirujuk ke RSUP Prof IGNG Ngoerah, Sabtu (18/5/2024).

Kabid Pelayanan Medik dan Kendali Mutu RSU Negara, Gusti Ngurah Putu Adnyana, menjelaskan Anindya diterima di IGD RSU Negara sekitar pukul 18.45 Wita pada Sabtu sore. Namun, Anindya akhirnya dilarikan ke RSUP Prof Ngoerah di Denpasar pada pukul 21.30 Wita, Sabtu. Sebab, RSU Negara tidak memiliki bahan silikon yang diperlukan untuk operasi.

"Informasinya, korban digigit lebih dari dua ekor anjing saat bersepeda di sekitar rumahnya. Kemudian korban menderita luka pada bagian kelopak mata. Parahnya korban menderita luka robek pada saluran air mata kelopak kanan bawah," jelas Adnyana saat ditemui detikBali, Selasa (21/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas medis rumah sakit langsung memberikan penanganan vaksin antirabies (VAR) dan serum antirabies (SAR) kepada Anindya karena lukanya berisiko tinggi.

Kasus Rabies di Jembrana Meningkat

Sementara itu, hasil uji laboratorium sampel otak anjing yang menyerang anak berusia 5 tahun di Banjar Kebebeng, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, pada Jumat (17/5/2024) lalu menunjukkan hasil positif rabies.

ADVERTISEMENT

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa, mengatakan bahwa sampel otak anjing tersebut telah dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar dan dinyatakan positif rabies.

"Hasilnya kemarin sore sudah keluar dan dinyatakan positif rabies. Kami kirim satu sampel saja," kata Widarsa terpisah.

Anjing berwarna cokelat tersebut menyerang anak bernama Ngurah Ketut Krisna Adi Putra (5) hingga mengalami luka robek di bagian wajah. Korban kemudian dirujuk ke RSU Negara untuk operasi debridement atau pengangkatan kulit yang sudah mati.

Anjing tersebut kemudian dieliminasi untuk pengambilan sampel otak dan dilakukan pengujian di laboratorium BBVet Denpasar.

Hingga Mei 2024, jumlah kasus positif rabies di Jembrana telah mencapai 18 ekor. Bidang Keswan-Kesmavet Jembrana saat ini tengah melakukan pelaksanaan vaksinasi emergency di wilayah kasus gigitan dan akan melaksanakan vaksinasi massal di wilayah atau desa/kelurahan yang masuk zona merah rabies.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads