Dari informasi yang didapatkan detikBali, anjing dengan ciri-ciri berjenis kelamin betina berwarna hitam dan putih ini pertama kali mengamuk pada Jumat (26/4/2024) sore dan menggigit satu warga di Banjar Melaya Pantai. Kemudian, anjing tersebut menuju Banjar Pangkung Dedari dan menyerang empat warga lainnya.
Keesokan harinya, Sabtu (27/4/2024) pagi, anjing tersebut kembali mengamuk dan menggigit tiga warga di Banjar Pangkung Tanah.
Salah satu korban gigitan anjing di Banjar Pangkung Tanah, Ni Wayan Budiarni, menceritakan bahwa ia digigit anjing tersebut sekitar pukul 07.00 Wita dan harus mendapatkan 24 jahitan di bagian wajahnya.
"Awalnya, tadi pagi anjing saya menggonggong, saya kira ada maling. Ketika saya buka pintu tiba-tiba ada anjing yang langsung menggigit di bagian wajah. Saya lari ke kamar mandi, tapi dikejar dan digigit lagi di bagian kaki beberapa kali gigitan. Anjing itu tidak pernah saya lihat," ujar wanita 51 tahun ini saat ditemui detikBali.
Korban lainnya, seorang pria bernama I Ketut Ningga (60) asal Banjar Pangkung Dedari, juga harus mendapatkan 11 jahitan di wajah akibat diserang anjing dengan ciri-ciri yang sama.
"Saya kemarin digigit anjing sekitar pukul 21.00 Wita. Awalnya ada anjing berkelahi dan ribut di luar rumah, kemudian saya keluar berencana menutup pintu pagar rumah agar tidak masuk (anjing). Ketika melihat keluar langsung anjing itu menyerang kepala saya," papar Ningga.
Setelah digigit, Ningga berlari ke dalam rumah untuk meminta pertolongan kepada menantunya. Anjing tersebut kemudian pergi menjauh.
Petugas Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I GNB Rai Mulyawan, menjelaskan telah mendapatkan laporan terkait gigitan anjing yang diduga rabies di wilayah Kecamatan Melaya. Petugas beserta pihak terkait kemudian menyisir di daerah kasus gigitan.
"Kami melakukan tindakan dengan mendatangi seluruh korban untuk memastikan bahwa sudah mendapatkan penanganan. Sementara ada sebanyak 8 korban gigitan anjing suspek rabies di tiga tempat kejadian perkara (TKP) yang ada di Desa Melaya ini," kata Mulyawan.
Berdasarkan keterangan dari seluruh korban gigitan, diketahui bahwa ciri-ciri anjing yang menggigit di tiga lokasi yang berbeda ini sama persis, yaitu anjing betina, berwarna hitam dan putih, serta ada tanda-tanda anjing menyusui.
"Kami sudah lakukan penyisiran untuk mencari anjing ini dan masih belum kami temukan," papar Mulyawan.
Mulyawan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari kontak dengan anjing liar. Jika digigit anjing, segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir, dan segera ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Segera melaporkan kepada pihak aparat setempat ketika melihat anjing liar yang mencurigakan, sehingga dapat ditindaklanjuti," tandas Mulyawan.
(dpw/dpw)