Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung mulai mematangkan rencana pembangunan Museum Bom Bali di Kuta. Dinas Kebudayaan Badung telah merampungkan feasibility study (FS) atau uji kelayakan museum tersebut, tapi pembangunannya terbentur anggaran.
"Hasil FS sudah bisa dipresentasikan di hadapan perwakilan organisasi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Badung, I Wayan Adi Arnawa, setelah menerima kedatangan pengurus Taman Perdamaian (Peace Park Foundation) dan Istri Suami Anak Dewata (Isana Dewata) di Pusat Pemerintahan Badung, Selasa (19/3/2024).
Adi menerangkan Pemkab Badung masih terkendala anggaran untuk membangun Museum Bom Bali. "Karena terbentur anggaran hingga saat ini belum terealisasi," kata pejabat asal Kuta Selatan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Adi Arnawa ingin agar ada usulan untuk menyempurnakan rencana dan gambaran Museum Bom Bali. Dia juga mempersilakan organisasi peduli korban bom Bali memberikan masukan sebelum pembangunan berjalan.
Adi berharap Museum Bom Bali kelak bermanfaat bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Lokasi museum tersebut yang bakal dinamai Taman Perdamaian itu juga bisa menjadi tempat wisata baru.
Salah satu perwakilan Organisasi Peduli Korban Bom Bali, David Napoli berterima kasih karena Pemkab Badung serius membantu pembangunan museum ini. Organisasi Peduli Korban Bom Bali juga serius membantu pembangunan tempat untuk mengenang peristiwa berdarah ada 2002 dan 2005 itu.
"Kehadiran kami untuk memperkenalkan diri sekaligus ingin tahu rencana ke depan pembangunan museum itu serta kontribusi apa yang bisa kami lakukan untuk ikut berpartisipasi dalam rencana ini," ucap David Napoli.
(gsp/dpw)