Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung mengembalikan anggaran pengelolaan museum dari Rp 84,5 milar menjadi Rp 1,4 miliar. Pemangkasan dana tersebut merupakan usul dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung saat membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Perubahan 2023.
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menuturkan Dewan meminta agar dana pengelolaan museum dikurangi dan dialihkan untuk program prioritas lainnya. "Digeser di berbagai kegiatan," tuturnya di gedung DPRD Badung, Kamis (10/8/2023).
Suiasa memastikan pengelolaan museum tetap berjalan meski anggarannya dipangkas. "Program tetap berjalan, hanya dari segi nilai saja yang kami kurangi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, saat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Badung rapat dengan Badan Anggaran DPRD Badung, sempat muncul wacana untuk membangun museum bom Bali. Museum tersebut dibangun untuk mengenang peristiwa bom Bali.
"Sebenarnya begini, kami rencana bangun museum peringatan di lokasi Bom Bali di Kuta karena bagaimana pun juga, lokasi itu saat ini jadi destinasi wisata," Sekretaris Daerah Badung Adi Arnawa, Rabu (9/8/2023).
Adi Arnawa mengungkap rencana pembangunan museum itu setelah DPRD Badung menanyakan alokasi biaya program pengelolaan permuseuman sebesar Rp 84,5 miliar.
Ketua DPRD Badung Putu Parwata sudah berdiskusi dengan eksekutif agar alokasi anggaran dipakai untuk mendanai program yang lebih krusial. "Diskusi kami kan maksudnya kalau ada kebijakan, kepentingan lain, itu yang diprioritaskan," kata politikus PDI Perjuangan itu.
(gsp/gsp)