Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Karangasem mengungkap ada 25 kasus gigitan anjing rabies di wilayahnya, tersebar di beberapa desa. Antara lain, Antiga Kelod, Seraya Barat, Tumbu, dan yang lainnya. Karenanya, Distan akan menggencarkan vaksinasi rabies.
Menurut Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Karangasem I Nyoman Siki Ngurah, jumlah kasus pada awal tahun ini terbilang tinggi. Bahkan, menjadi yang tertinggi kedua setelah Singaraja di Kabupaten Buleleng.
"Dari 260 gigitan 25 di antaranya positif rabies dan kasusnya tersebar di beberapa desa. Bahkan, untuk satu desa ada yang positif rabies hingga tiga kasus," tutur Siki Ngurah, Senin (6/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siki Ngurah mengaku akan menggelar vaksinasi massal rabies secara serentak di 17 desa di Kabupaten Karangasem. 17 desa itu merupakan desa yang rentan terjadinya gigitan anjing rabies, mengingat populasi anjingnya cukup banyak.
"Dari 17 desa akan menyasar sebanyak 13.600 ekor anjing yang belum pernah mendapatkan vaksinasi sebelumnya. Terutama anjing liar, sehingga kami dari kemarin sudah melakukan sosialisasi ke desa-desa tersebut bahwa akan dilaksanakan vaksinasi hari ini," kata Siki Ngurah.
Vaksinasi massal rabies tersebut ditargetkan sudah selesai pada 17 Maret 2023 mendatang. Diharapkan, partisipasi masyarakat agar vaksinasi rabies bisa tuntas tetap waktu.
"Nanti petugas kami akan datang ke 17 desa tersebut untuk melakukan vaksinasi. Semoga kasus bisa ditekan," terang Siki Ngurah.
Dari hasil pantauan, masyarakat terlihat cukup antusias membawa anjingnya untuk divaksin ke tempat yang sudah disediakan. Begitu juga ketika petugas kesehatan datang ke rumah-rumah warga untuk melakukan vaksinasi anjing liar.
"Kesulitan kami ketika melakukan vaksinasi anjing liar yang tidak ada pemiliknya adalah anjingnya susah ditangkap, sehingga banyak yang kabur duluan," ungkap Siki Ngurah.
(BIR/hsa)