Pendiri Yayasan Animals Hope Shelter Indonesia, Christian Joshua Pale, mewanti-wanti kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) yang akan mengeliminasi anjing yang terjangkit rabies dengan cara menyuntik mati. Dia meminta hal ini tidak sebagai kedok untuk mengeliminasi massal anjing liar yang berkeliaran di Bali.
"Kami menentang dan bersama Mbok Niluh Djelantik akan mengupayakan sekuat tenaga agar hal ini (suntik mati) anjing-anjing Bali tidak terjadi," ujar Joshua kepada detikBali, Rabu (16/10/2024).
Meskipun, dirinya setuju terkait eliminasi anjing yang positif rabies, namun jangan sampai anjing liar yang tidak terpapar menjadi korban. "Jika ditemukan ada yang positif rabies kami setuju," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia tidak ingin kejadian eliminasi massal anjing liar pada tahun 2014 dan 2015 terjadi lagi di Bali. Sebab, pada saat itu ketika isu rabies mencuat, banyak anjing-anjing liar di jalanan terkena imbasnya akibat program eliminasi massal.
"Hanya karena dia berkeliaran di luar itu terkena imbasnya akan program eliminasi massal ini. Itu yang saya sendiri menentang akan hal ini," ungkapnya.
Joshua meminta peran pemprov dalam hal ini untuk lebih gencar lagi melakukan tindakan preventif berupa vaksinasi dan sterilisasi pengangkatan rahim.
"Harusnya pemerintah setempat sebelum kasus ini mencuat viral ya diajak duduk berembuk juga para pemerhati hewan dengan PDHI dan dinas terkait untuk mencari solusi yang baik," beber Joshua.
Dengan begitu, akan mendapatkan solusi yang tepat apabila benar-benar ditemukan anjing yang positif rabies.
"Akhirnya sekarang jadi isu panas para dog lovers nasional. Mengapa pemerintah setempat tidak pula mengajak mereka (komunitas) untuk duduk berembuk?," herannya.
Sebelumnya, Ketua PHDI Bali Dewa Made Anom membantah narasi yang beredar di sosial media yang mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan PHDI akan membunuh anjing liar dengan cara disuntik mati.
Anom menyebutkan bahwa anjing yang akan dieutanasia atau disuntik mati adalah yang terkena rabies, bukan semua anjing liar.
"Kami melakukan tindakan eliminasi pada anjing yang positif rabies, yang kena rabies," ujar Anom kepada detikBali, Selasa (15/10/2024).
Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya juga membantah rencana Pemprov Bali mengeliminasi anjing liar. Beredar kabar pemprov akan membunuh semua anjing liar dengan cara disuntik mati.
Mahendra menegaskan pertemuannya dengan PDHI Bali adalah membahas pengoptimalan vaksinasi anjing untuk mencegah rabies, termasuk anjing liar.
"Belum ada rencana eliminasi, rencana yang ada adalah bagaimana optimalisasi vaksinasi anjing untuk mencegah rabies, termasuk anjing liar," ujar Mahendra kepada detikBali, Senin (14/10/2024).
(dpw/gsp)