Seekor anjing liar yang menyerang sejumlah warga di Banjar Sumbersari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, Minggu (1/6/2025) dipastikan positif rabies. Hasil itu berdasarkan pemeriksaan laboratorium.
"Hasil lab dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar sudah keluar dan anjing yang menggigit total sembilan warga di Melaya positif rabies," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Bidang (Plt Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Adhi Adnyana, saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (6/6/2025).
Vaksinasi emergency telah dilakukan di wilayah kasus gigitan. Total ada 58 HPR, terdiri dari satu anjing dan tujuh kucing, yang dilakukan vaksinasi dan akan dilanjutkan setelah libur Idul Adha. "Kemarin petugas kami masih fokus pemeriksaan hewan kurban, jadi setelah hari raya kami lanjutkan lagi vaksinasi," kata Adnyana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya tambahan kasus gigitan baru ini, total kasus gigitan anjing positif rabies di Jembrana mencapai 55 kasus positif. Melihat total tersebut, kasus rabies di Jembrana meningkat dari 2024 pada periode yang sama.
"Mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. Selama lima bulan kasus tahun ini lebih tinggi dari tahun 2024. Kami masih gencarkan vaksinasi massal untuk mencegah kasus meluas terutama pada daerah zona merah rabies," ujar Adnyana.
Diberitakan sebelumnya, satu ekor anjing liar menggigit sejumlah warga di Banjar Sumbersari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya. Anjing liar berwarna hitam putih itu tiba-tiba datang dan menyerang warga secara acak. Awalnya anjing tersebut menggigit warga yang sedang melintas menggunakan sepeda motor, kemudian di hari yang sama menggigit tujuh warga lain.
Sebagian besar korban digigit di bagian kaki belakang. Usai kejadian, seluruh korban langsung diarahkan ke Puskesmas Melaya untuk mendapat penanganan medis dan vaksin anti rabies (VAR). Sementara anjing yang yang menggigit warga ditemukan oleh warga dan dilakukan pengambilan sampel otak oleh petugas.
(hsa/hsa)