Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar menyemprotkan biosecurity di Pasar Burung Satria dan Pasar Kumbasari. Hal tersebut menyusul terbitnya Surat Edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung Clade Baru.
"Pelaksanaan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta penyemprotan biosecurity akan digelar secara rutin dengan menyasar peternak, pengepul, dan pedagang unggas baik itu ayam, bebek, dan burung," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar AA Bayu Brahmasta dalam keterangannya, Sabtu (4/3/2023).
Bayu juga menyerahkan bantuan bahan biosecurity kepada para peternak, pengepul, dan pedagang unggas. Ia berharap langkah tersebut bisa mencegah penularan penyakit pada unggas secara berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami imbau kepada peternak, pengepul, dan pedagang agar senantiasa mengawasi unggasnya. Serta rutin melaksanakan penyemprotan biosecurity, sehingga kesehatan hewan terjamin," ungkapnya.
Bayu meminta warga untuk segera melapor jika terdapat kematian unggas secara mendadak dan dalam jumlah banyak di lingkungannya. Selain itu, warga juga diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Mari bersama-sama kita lakukan pencegahan serta selalu membudayakan PHBS. Sehingga secara berkelanjutan dapat mencegah penularan kasus flu burung," tambahnya.
Kasus flu burung kembali mencuat setelah Kementerian Kesehatan meminta mewaspadai Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b pada 24 Februari 2023. Merespons hal tersebut, pintu masuk di Bali dijaga ketat.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar Anak Agung Ngurah Kusumajaya menerbitkan surat edaran lanjutan terkait kewaspadaan KLB flu burung kepada 28 maskapai penerbangan di bandara dan sejumlah pelabuhan di Benoa, Padang Bai, dan Gilimanuk. Upaya itu ditempuh dalam rangka mencegah flu burung atau virus H5NI masuk ke Bali.
"Kami antisipasi. Kami membuat surat edaran juga. Intinya adalah bahwa kami mengantisipasi, yang buat kami jelaskan ke maskapai, ke pelabuhan, supaya tidak ada komplain," kata Kusumajaya di Denpasar, Senin (27/2/2023).
Kusumajaya menjelaskan pelaku perjalanan luar negeri yang terdeteksi bersuhu 37,5, namun negatif COVID-19, maka penelusurannya akan berbeda. "Dia akan di-tracing apakah terpapar dengan hewan mati atau makan unggas yang berpotensi flu burung," imbuhnya.
(iws/nor)