KKP Denpasar Awasi Pergerakan Wisman Kamboja di Bandara Buntut Flu Burung

Round Up

KKP Denpasar Awasi Pergerakan Wisman Kamboja di Bandara Buntut Flu Burung

Triwidiyanti - detikBali
Selasa, 28 Feb 2023 08:34 WIB
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar Anak Agung Ngurah Kusumajaya.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar Anak Agung Ngurah Kusumajaya. Foto: Triwidiyanti/detikBali
Denpasar -

Waspada Kejadian Luar Biasa (KLB) flu burung, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar mengawasi pergerakan wisatawan Kamboja di Bandara Ngurah Rai. Meski hingga saat ini, jumlah kedatangan wisman Kamboja masih rendah dan tidak ada penerbangan langsung (direct flight).

Ketua KKP Kelas I Denpasar Anak Agung Ngurah Kusumajaya mengatakan telah berkoordinasi dan berdiskusi terkait perlakuan khusus terhadap wisman Kamboja. Mengingat penyebaran flu burung tidak bisa diprediksi dan kapan saja bisa menjadi bom waktu seperti COVID-19.

"Mungkin saja nanti ada note (catatan) khusus, maksud saya note khusus itu di maskapai yang dari Singapura atau Singapore Airlines. Apakah nanti dimonitor dulu, jadi orang-orang berpaspor Kamboja mohon maklum dulu, perlu lebih aware," ujarnya, Senin (27/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, aturan tersebut tidak serta-merta diterapkan karena harus melalui berbagai proses. "Tahap awal harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan otoritas bandara (otban) dan akan mentracking jumlah wisatawan Kamboja yang masuk ke Bali," jelas Kusumajaya.

Diketahui, dua warga Kamboja meninggal dunia karena flu burung. Sementara di Indonesia, flu burung H5NI terdeteksi di peternakan bebek peking, Kalimantan Selatan.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar I Putu Terunanegara bersyukur hingga saat ini Bali belum pernah mendapatkan pengiriman bebek peking dari Kalimantan Selatan. "Dari dahulu memang belum ada pengiriman bebek peking ke Bali, dan kami rutin melakukan pengecekan flu burung," jawabnya singkat, Senin (27/2/2023).

Pintu Masuk Bali Diperketat

Kusumajaya telah menerbitkan surat edaran lanjutan terkait kewaspadaan KLB flu burung kepada 28 maskapai penerbangan di bandara dan sejumlah pelabuhan di Bali. Hal ini sebagai pencegahan, meski hingga saat ini kasus flu burung belum terdeteksi di Bali.

"Kami antisipasi. Kami membuat surat edaran. Intinya kami mengantisipasi, kami jelaskan ke maskapai dan pelabuhan, supaya tidak ada komplain," katanya.

KKP Kelas I Denpasar juga berkoordinasi dengan otoritas bandara, Angkasa Pura, Balai Karantina Pertanian, dan RSUP Ngoerah sebagai lokasi rujukan jika penumpang terdeteksi flu burung.

Sementara itu, General Manager Bandara Ngurah Rai PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Terutama KKP dan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Bandara Ngurah Rai disebut telah menyiapkan thermal scanner untuk deteksi awal suhu tubuh penumpang dan petugas yang melintas. "Bandara I Gusti Ngurah Rai siap untuk pengendalian penyebaran flu burung. Apabila ditemukan pelaku perjalanan luar negeri dengan suhu di atas normal, yang bersangkutan akan dilakukan pemeriksaan lanjutan," tegasnya.

Penyemprotan Disinfektan di Pasar Unggas

Dalam rangka mengantisipasi flu burung, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan) Bali menyemprotkan disinfektan ke pasar-pasar unggas mulai Senin (27/2/2023). Distan Bali mengerahkan petugas dari peternakan dan kesehatan hewan (PKH) untuk pemberian disinfektan.

"Di samping itu, kami juga memperketat membawa hewan yang berpotensi menyebar flu burung ke Bali," tutur Kepala Distan Bali I Wayan Sunada, Senin (27/2/2023).

Pemberian disinfektan akan dilakukan secara berkala sambil melihat situasi dan perkembangan kasus flu burung. Sunada mengatakan dalam waktu dekat akan menyasar penyemprotan disinfektan di lokasi-lokasi komunitas pemelihara ternak, petelur, hingga peternak khusus daging potong.

"Di Bali, daerah yang memang banyak peternak ada di Bangli, Karangasem, dan Tabanan. Sampai saat ini, juga belum ada laporan (kasus flu burung). Kami hanya lakukan antisipasi supaya tidak kecolongan (penyebaran kasus flu burung)," jelasnya.

Surat Edaran Waspada Flu Burung

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali I Nyoman Gede Anom meminta warga Bali mewaspadai penyakit flu burung. Dinkes Bali membuat surat edaran untuk kabupaten dan kota agar memantau warganya apabila tiba-tiba mengalami demam tinggi dan flu.

"Jika ada riwayat memelihara unggas dan diikuti dengan kematian unggas yang mendadak agar segera datang ke fasilitas kesehatan," kata Anom, Senin (27/2/2023).

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Distan Bali untuk memantau dan mengawasi lokasi pemeliharaan unggas. Selain itu, Anom juga menerjunkan tim siaga gerak cepat surveilans untuk memantau perkembangan kasus flu burung.

"Sampai saat ini, penularan kasus baru di tahap unggas ke manusia dan dari manusia ke manusia belum. Varian terbaru sekarang pun dari WHO juga belum menyebutkan ada penularan dari manusia ke manusia," katanya.




(irb/gsp)

Hide Ads