Sebanyak 8 tenda milik para pedagang yang direlokasi dari Pasar Seni Kuta rusak akibat diterjang angin kencang pada Jumat (23/12/2022) malam, tepatnya di dekat Bali Anggrek, Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Akibatnya kerugian ditaksir mencapai puluhan juta.
Jero Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista mengatakan, selain rombong kayu ulin milik Pemerintah Kabupaten Badung yang mengalami kerusakan, pihaknya juga telah melakukan pengecekan terkait kerusakan lain akibat terjangan hujan yang disertai angin kencang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Yang jelas memang ada kerusakan itu di Jalan Pantai Kuta, kemudian di Jalan Majapahit, di setra ada banyak pohon langsung, pasar seni di relokasi tendanya beterbangan," katanya ditemui detikBali di Pantai Kuta, Sabtu (24/12/2022).
Jero Bendesa Adat Kuta mengaku sudah mengimbau kepada keliannya untuk memberikan informasi kepada pedagang yang berjualan di sana untuk mengamankan barang dagangannya.
"Kalau angin sudah reda ayo kembali lagi. Jangan sampai nanti akibat didiamkan di sana barangnya kena hujan, sedangkan kemarin sempat perbaiki sudah malamnya lagi kena, kasihan," bebernya.
Peristiwa rusaknya sejumlah tenda yang berada di relokasi Pasar Seni tersebut menurut Ketua BUPDA Desa Adat Kuta I Wayan Suwaili Karang sudah terjadi sejak dua hari yang lalu akibat diterjang angin kencang.
"Kejadian sebenarnya sudah mulai dua hari yang lalu angin kencang. Kami tidak bisa mengantisipasi karena ini sifatnya angin datang mendadak dan kita tidak bisa memprediksi tiba-tiba badai. Kalau yang rusak itu sekitar 8 itu ada yang terbang sampai ke atap, kalau lebih detail hampir 80 persen rusak bocor karena ini sudah hampir 6 bulan pakai tenda," kata dia ditemui di Relokasi Pasar Seni, Pantai Kuta, Sabtu (24/12/2022).
Dari desa adat, kata dia, sudah bekerjasama dengan pihak vendor/ distributor yang membantu dalam pengadaan tenda.
![]() |
"Dari dua hari yang lalu sudah ada yang roboh, kami lapor warga dan kita ganti dengan yang baru. Itu harga tenda minimal Rp 4 juta kalau yang kecil, kalau yang ini (besar) Rp 8 jutaan. Kami sudah komunikasi dengan pihak distributor kalau stok Bali habis mungkin akan didatangkan dari Jakarta atau Surabaya," tukasnya.
Pasca kejadian ini, pihaknya tetap akan menggunakan tenda dengan alasan sebentar lagi waktunya untuk kembali ke Pasar Seni 1. "Nanti tetap bentuknya tetap tenda, mungkin kami akan lebih ikat kuat gitu aja," ungkapnya.
Pedagang sendiri berharap untuk segera kembali ke lokasi asal mengingat pasar seni sudah rampung di angka 90 persen.
"Mudah-mudahan akhir tahun ini pasar seni sudah hampir 90 persen selesai nanti tanggal 26 selesai. Kalau sudah selesai nanti ada melaspas upacara setelah upacara baru ditempati," pungkas Wasista.
(nor/hsa)