Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Raut wajah kuyu dan sedih jelas terpancar pada sorot mata istri Ketua LPD Sandakan IB KS (54), Made Suartaningsih (52), saat ditemui detikBali di rumahnya, di Banjar Adat Sandakan, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Badung, Senin (30/5) malam. Suataningsih enggan berbicara banyak.
Ia hanya diam membisu. Wajahnya tidak bisa menyembunyikan kesedihan mendalam lantaran ditinggal suaminya yang tewas dengan cara gantung diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh keluarga besar korban pun mengaku sudah mengikhlaskan kepergian pria yang dikenal peduli dengan sesama ini. Menurut penuturan anaknya, IB Marsika (20), ia tidak menyangka dengan kematian ayahnya.
Pria yang bekerja di Kedonganan ini, saat kejadian tengah bekerja. Marsika kemudian dijemput kakaknya. Setibanya di rumah, ayahnya sudah di rumah dalam kondisi tak bernyawa.
"Sosoknya bijaksana, tekun dalam mendidik, mengajarkan disiplin agama dan adat, serta mengajarkan bagaimana bersosial politik. Intinya dia baik," ucapnya kepada detikBali, Senin (30/5).
Semua keluarga besarnya pun, masih tidak menyangka. Namun, mereka sudah memiliki firasat buruk, karena IB KS sempat cerita pada kakak-kakaknya, pasrah dengan penyakitnya.
"Tapi kami sudah memiliki firasat karena sudah divonis sakit komplikasi internal. Beliau (almarhum) sering curhat sama suami saya, kalau mau mati," tukas bu Jero kakak iparnya.
"Ya sudah direncanakan kalau bakal meninggal," imbuhnya.
Ditambahkan Marsika, ayahnya tidak ada gelagat aneh sebelum meninggal. Bahkan, IB KS sempat mengajak anaknya nonton bola.
"Normal, diajak nonton bola di TV oleh ajik (ayah), tumben. Tetap menemani meski saya gak suka," kata Marsika.
Pria yang bekerja di restoran ini, mengaku itu menjadi kenangan terakhirnya bersama sang ayah. Sementara itu, Ida Ayu Mirananda (19), adik Marsika, matanya tampak sembab.
Gadis yang masih kuliah di UNHI ini, tampak sangat syok dan sedih atas berpulangnya sang ayah. Mirananda menceritakan kenangan terakhirnya bersama sang ayah, yaitu diajak makan malam bersama.
"Iya itu kenangan saya, tapi memang kami sering makan malam bersama," katanya lirih.
(irb/irb)